Kerap Curi Ponsel di Maros, Dua Warga Gowa Dibekuk Polisi
Para pelaku ditangkap oleh Jatanras Polres Maros yang dpimpin Aiptu Jusman Mattu di Kabupaten Gowa.
Penulis: Ansar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Tim Resmob Polres Maros, membekuk dua pelaku pencurian ponsel yang kerap beroperasi di warkop dan warung makan, yakni Erwin Narang (32) dan Reski (45), Minggu (16/9/2018).
Para pelaku ditangkap oleh Jatanras Polres Maros yang dpimpin Aiptu Jusman Mattu di Kabupaten Gowa.
Polres Maros diback up oleh Tim Resmob Polsek Bontomarannu.
Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Deni Eko mengatakan, para pelaku dibekuk berdasarkan laporan pencurian LP/276/VIII/2018/SPKT/Res Maros, tanggal 23 Agustus 2018.
Baca: Curi Ponsel di Grand Mal, Dua Karyawan Swasta Dibekuk Polres Maros
Erwin merupakan warga Dusun Bontoramba, Desa Manjalling, Bajeng Barat dan Reski di Lantebung, Desa Pakkatto, Bontomarannu, Gowa.
Deni menjelaskan, pelaku merupakan spesialis pencurian ponsel di warkop dan warung makan yang kerap beroperasi di Batangase, Mandai dan Regency, Turikale.
Sebelum mencuri, pelaku utama Erwin memesan kopi atau makanan di tempat targetnya.
Setelah itu, Erwin membayar dengan menyerahkan uang pecahan Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu.
Saat korban sementara sibuk mencari uang kembalian, pelaku langsung mengambil ponsel yang berada di meja kasir.
Setelah mengantongi ponsel, pelaku bergelagak biasa saja.
"Dia kasi sibuk dulu korbannya saat akan membayar. Uang yang diberikan pasti besar. Saat korban sibuk cari kembalian, pelaku langsung mengambil ponsel," katanya.
Baca: Hotman Paris Bandingkan Roy Suryo dengan Nenek Pencuri Buah, Heran Kemenpora Tidak Lapor Polisi
Setelah mengambil ponsel, pelaku masih menunggu uang kembaliannya. Setelah itu, Erwin langsung kabur dengan menggunakan motor miliknya, jenis Yamaha Xeon GT warna putih DD 3425 LN.
Saat pelaku kabur, korbannya baru sadar jika ponselnya hilang. Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polisi untuk ditindaklanjuti.
Ponsel yang dicuri oleh Erwin kemudian diserahkan kepada bosnya, Reski. Erwin diupah jutaan rupiah. Hal tersebut membuat Erwin ketagihan mencuri ponsel.