BPJS Kesehatan Uji Coba Terapkan Sistem Digitalisasi Fase Pertama
Tujuan utamanya untuk memberi kemudahan dan kepastian bagi peserta dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Uji coba fase pertama digitalisasi rujukan atau rujukan online (rujol) dalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) oleh BPJS Kesehatan dimulai sejak Senin (15/8/2018) lalu.
Tujuan utamanya untuk memberi kemudahan dan kepastian bagi peserta dalam mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan rujukan.
Kepala Humas BPJS Kesehatan, M Iqbal Anas Ma’ruf dalam rilisnya, Minggu (2/9/2018) menuturkan, dari 17 hari uji coba di dapatkan tiga hal positif yang diperoleh.
"Dari ujicoba selama fase 1 hal positif pertama yakni, terkumpulnya data rumah sakit rujukan beserta dokter spesialis/subspesialis berikut jadwal prakteknya," katanya.
Kedua, teredukasinya Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk disiplin menggunakan aplikasi P-Care.
"Ketiga, teredukasinya Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) untuk senantiasa melengkapi dan meng-update data kompetensi dan sarana serta mulai dikenalnya konsep rujukan online bagi peserta,” katanya.
Saat ini terdapat 19.937 FKTP yang sudah mengakses aplikasi PCare secara realtime online dan siap memasuki fase 2.
Masih ada 2.506 FKTP yang belum dapat mengakses aplikasi Pcare karena kendala jaringan komunikasi dan data (jarkomdat) yang masih dimungkinkan untuk menggunakan rujukan manual, sampai tersedianya jarkomdat di wilayah FKTP tersebut.
Dari hasil ujicoba fase 1, BPJS Kesehatan juga menerima masukan-masukan konstrukstif dari FKTP, FKRTL, maupun peserta terhadap beberapa kondisi kasuistik yang menjadi kendala di lapangan.
Misalnya masih ada data dokter spesialis/subspesialis yang kurang lengkap, mapping rumah sakit tujuan rujukan yang belum sesuai dan rujukan kasus-kasus khusus yang belum seluruhnya terakomodir dalam sistem