Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jenazah Tokoh Bugis di Minangkabau Prof Dr Andi Mustari Pide Dimakamkan di Soppeng

Di Minang, pendiri universitas swasta tertua di Padang itu diberi gelar Datok Rajo Nan Sati dari tetua dan dewan adat Minangkabau.

Penulis: Sudirman | Editor: Thamzil Thahir
Logika_News/courtesy
Prof Dr Mustari Pide SH 

WATANGSOPPENG, TRIBUN – Tokoh dan pedagang asal Bugis di Minangkabau, Sumatera Barat,  Prof DR. H. Andi Mustari Pide. SH (72 tahun) dikabarkan meninggal dunia, Senin (13/8/2018) dini hari pukul 01.00 Wita di Kota Padang, Sumatera Barat.

Hingga siang tadi, Jenazah almarhum kini dalam perjalanan dari Padang ke Makassar.

Almarhum akan dimakamkan di kampung halaman leluhurnya Kampung Laringgi, Desa Manorang, Batu-Batu, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, sekitar 120 km sebelah tenggara Makassar.

Kompleks Rumah Adat Sao Mario di Kampung Awakaluku, Desa Laringgi, Kecamatan Marioriawa, Soppeng, adalah salah satu obyek wisata budaya di Kabupaten Soppeng.
Kompleks Rumah Adat Sao Mario di Kampung Awakaluku, Desa Laringgi, Kecamatan Marioriawa, Soppeng, adalah salah satu obyek wisata budaya di Kabupaten Soppeng. (TRIBUN TIMUR/RIDWAN PUTRA)

Baca: 18 Turis Asing Kunjungi Rumah Adat Sao Mario Batu-Batu Soppeng

Kabar duka ini disampaikan putra keduanya, Prof DR A Hj.Suriyaman.M.Pide,SH.MH, dan Dosen UNES DR Ruslan Ismael Wage di akun facebooknya.

Dekan Fisipol Unes DR Sumartono juga menyampaikan bela sungkawa di akun facebooknya.

Lokasi pemakaman tak jauh dari Rumah Adat Tiang 100 (bola siratuE), rumah adat raksasa yang almarhum dirikan akhir dekade 1990-an silam.

Mustari adalah bangsawan asal Batu-Batu, barat Kota WatangSoppeng.

Sudah empat dekade almarhum menjabat Ketua Dewan Penasihat Keluarga Besar Sulapa Eppae-Sao Mario, Soppeng.

Almarhum adalah pendiri sekaligus Rektor Universitas Eka Sakti Padang (UNES) Sumatera Barat.

Sejak dekade 1980-an, beliau menjabat Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Sumatera Barat.

Di Minang, pendiri universitas swasta tertua di Padang itu diberi gelar Datok Rajo Nan Sati dari tetua dan dewan adat Minangkabau.

Hj Sitti Runiang, istri almarhum adalah keturunan bangsawan Minangkabau.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved