Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sulsel "Kriris" Guru Agama Islam, Ini Penyebabnya

Seperti dipaparkan Rasbi melalui data, itu tercatat lebih banyak sekolah dibandingkan guru agama yang ada.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Nurul Adha Islamiah
HANDOVER
Kasi Pais SMP Ahmad Husain. 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Sekolah negeri di Sulawesi Selatan saat ini rupanya sedang kriris guru agama Islam berstatus PNS (pegawai negeri sipil).

Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (Pais) Kemenag Sulsel, Muh Rasbi mengatakan penyebab minimnya guru Agama pada sekolah negeri, seiring dengan masa purna bhakti para guru, pasca moratorium Presiden RI Joko Widodo sejak 2014 silam.

"Selama ini kan, tidak pernah ada lagi penerimaan CPNS, berbanding terbalik dengan jumlah pegawai yang setiap minggu pasti ada saja yang pensiun," ujae Rasbi, Kamis (9/8).

Seperti dipaparkan Rasbi melalui data, itu tercatat lebih banyak sekolah dibandingkan guru agama yang ada.

Padahal kata dia idealnya itu jumlah guru agama minimal ada dua guru di setiap satu sekolah.

"Idealnya sih begitu, harus banyak guru dibandingkan sekolah. Karena jika banyak sekolah dibandingkan guru artinya ada sekolah yang tidak punya guru agama," katanya.

Terkait dengan minimnya guru agama, Kemenag Sulsel memberikan peluang kepada sekolah untuk menerima guru non PNS.

Menurut dia, lewat jalan ini optimalisasi proses belajar mengajar mata pelajaran agama bakal berlangsung normal.

"Saat ini banyak sekolah negeri juga memakai tenaga pengajar non pns. Mereka profesional, toh mereka lulusan perguruan tinggi Agama Islam," katanya.

Lantas bagaimana kualitas guru non PNS? Rasbi tidak ragu dengan guru non PNS yang ada di sekolah negeri.

Pasal selain melihat latar belakang pendidikan pengajar itu sendiri, mereka juga setiap triwulan mendapat pembekalan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan.

"Perlakuan PNS dan non PNS sama, upah yang kami berikan juga tak jauh beda kok," Rasbi menambahkan.

Sementara itu, Kasi Pais SMP Kemenag Sulsel H Ahmad Husain mengatakan terkait dengan minimnya guru tidak membuat aktivitas belajar mengajar mata pelajaran agama ikut terputus.

Sekolah khususnya kepala sekolah pastinya melakukan upaya agar bisa menghadirkan pengajar yang berkualitas dan berintegritas dibidang agama di sekolah itu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved