Ditabrak Pakai Motor, Dihantam Besi, Begini Kronologi Kematian Mantan Kepala SMAN 1 Makassar
Mantan Kepala SMAN 1 Makassar, Sakaruddin meninggal dunia di RS Wahiddin Sudirohusodo
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penyidik Polsek Panakkukang memburu terduga pelaku pembunuhan mantan kepala SMAN 1 Makassar, Sakaruddin.
Kapolsek Panakkukang Kompol Ananda Fauzi Harahap mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyelidiki keberadaan terduga pelaku pembunuhan Sakaruddin.
"Pelaku masih sementara kami kejar, kasus ini sementara kani tangani. Insya allah secepatnya pelakunya ditangkap," kata Ananda, Selasa (31/7/2018) sore.
Diketahui, mantan Kepala SMAN 1 Makassar, Sakaruddin meninggal dunia di RS Wahiddin Sudirohusodo, Selasa (31/7) siang, sekitar pukul 14.45 Wita.
Sakaruddin meninggal setelah dianiaya iparnya, Abdul Nasir, pada 28 Juli lalu di depan rumahnya, Jl Abd. Daeng Sirua, Batua.
Baca: Diduga Dianiaya Ipar, Mantan Kepala SMAN 1 Makassar Meninggal
Menurut Kompol Ananda Fauzi, kasus ini ditangani setelah pihaknya setelah menerima laporan anak korban.
Dalam kasus ini, almarhum Sakaruddin bersama dua putranya Muh. Rezki (16) dan Muh Ilham (26) menjadi korban penganiayaan dari pelaku Nasir (58).
Putra kedua almarhum Sakaruddin, M. Ilham menjelaskan, kasus penganiayaan itu terjadi Sabtu tanggal 28 Juli 2018 di halaman rumahnya, pukul 07.30 Wita.
"Waktu itu bapak menyapu di halaman karena masih pagi, pelaku datang memakai motor dan menabrak bapak hingga kaki bapak patah," katanya.
Saat ayahnya ditabrak pelaku menggunakan motor, dia masih tertidur.
Nanti saat Adiknya, Rezki berteriak untuk menolong ayahnya baru dia terbangun.
Baca: Polisi Kejar Terduga Pembunuh Mantan Kepala SMAN 1 Makassar
"Jadi adik saya (Rezky) bangunkan saya untuk melerai, tapi saya lihat bapak saya sudah terkapar, saya dan adik saya juga dipukul memakai besi," ungkap Ilham.
Akibat kejadian ini, mantan Kepala SMA Negeri 1, 17 dan 5 Makassar ini mengalami luka di bagian kepala dan mulut karena hantaman besi.
Saat itu, Sakaruddin sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Hermina, setelah lima jam tidak ada perubahan Sakaruddin dirujuk ke RS Wahiddin Sudirohusodo.