Tingkatkan Nilai Ekonomi Salak, Dosen Unibos Ajar Warga Pinrang Buat Selai
Unibos Makassar terus melakukan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat sebagai salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Universitas Bosowa (Unibos) Makassar terus melakukan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat sebagai salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Setelah sebelumnya di kabupaten Pao kabupaten Gowa, Unibos kembali membantu pemberdayaan masyarakat Kabupaten Pinrang, Kamis (19/7/2018).
Tepatnya di Desa Katomporang Kabupaten Pinrang, sejumlah dosen Unibos memberikan pelatihan pembuatan selai buah salak.
Selei salak yang dibuat sebagai brand pertama desa yang disapa sebagai lumbung salak ini dikoordinir oleh Dr Abd Haris Hamid (Dosen Fakultas Hukum Unibos sekaligus Wakil Rektor III) bersama Arief Wicaksono, S Ip MA (Dosen dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unibos).
Dr Abd Haris Hamid mengatakan, desa Katomporang memang memiliki potensi besar untuk dikembangkan lewat inovasi produk buah salak. Apalagi sumber daya alamnya melimpah tetapi petani salak masih kurang mengembangkan potensinya dalam pengolahan salak.
Sebab salak selama ini hanya dijual gelondongan yang kualitasnya hanya mampu bertahan beberapa minggu saja. Oleh karrna itu, Unibos datang untuk membantu masyarakat.
“Sebagai civitas akademika kami memiliki kewajiban untuk membantu pengembangan potensi masyarakat. Bukan buah salak yang dipetik langsung jual tetapi ada perubahan terhadap kualitas dan nilai jualnya,"kata Abd Haris.
Selain buah salak yang dapat diolah menjadi selei, juga dapat diolah menjadi makanan lainnya termasuk dodol salak, manisan salak, sebagai bahan kue, dan biji salak yang dapat dijadikan kopi khas.
Sementara Kepala Desa Katomporang Rustam berharap, pelatihan yang dilakukan oleh Unibos bisa terus berlanjut.
"Kami berharap juga dengan salak yang begitu melimpah disini bisa dikembangkan dalam untuk membantu pendapatan ekonomi masyarakat disini," kata Rustam.
Hadir memberikan pelatihan Andi Tenri yang juga merupakan dosen Fakultas Pertanian Unibos. Seperti di tempat lain, Andi Tenri sebelumnya menjelaskan alag dan bahan yang akan digunakan dalam membuat selai. Lalu dilanjutkan dengan proses membuat hingga mengemas dan memasarkan produk.
Pembuatan selei salak sebagai diversifikasi buah salak dipilih warga setempat sebagai salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Pinrang dengan luas lahan 150hm khusus dikelola untuk pengembangan salak.(*)