Imbas Defisit Anggaran, ASN di Bulukumba Belum Terima Gaji 13
Menurut Afni, gaji 13 tetap akan dibayar, namun ia mengaku belum mengetahui kapan tanggal pastinya.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Defisit anggaran yang menimpa Kabupaten Bulukumba, Sulsel, berimbas pada gaji 13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Berjuluk Butta Panrita Lopi itu.
Pasalnya, hingga 16 Juli 2018, PNS di Bulukumba belum menerima gaji 13-nya, padahal seharusnya telah terbayarkan pada awal bulan ini.
Hal itu disampaikan oleh Kasubid Gaji Badan Keuangan Daerah (BKD) Bulukumba, Andi Nur Afni, Senin (16/7/2018) sore.
Menurut Afni, tidak dibayarkannya gaji 13 tersebut karena anggaran gaji tidak cukup, yang seharusnya dibayarkan Rp27 miliar.
"Kalau belum dibayar itu memang betul. Defisit-ki, kalau ada uangnya pasti kita bayarmi. Kurang-ki uangnya," jelas Afni.
Afni menjelaskan, sesuai petunjuk teknis (Juknis) Kementerian Keuangan, seharusnya dibayarkan pada awal bulan Juli ini, namun karena uang tidak cukup terpaksa belum dibayarkan.
Menurut Afni, gaji 13 tetap akan dibayar, namun ia mengaku belum mengetahui kapan tanggal pastinya.
"Pasti dibayar. Tapi saya belum tahu kapan pastinya," tambah Afni.
Sebelumnya, Ketua DPRD Bulukumba Andi Hamzah Pangki mengaku bakal melakukan pengkajian mengenai defisit anggaran tersebut.
Pasalnya, defisit mengalami perubahan dari sebelumnya yang hanya Rp 8 miliar menjadi Rp 42 miliar.
"Tidak boleh seenaknya berubah. Harus dikaji dulu penyebabnya. Ini kan sudah disepakati melalui Perda," ujar Hamzah beberapa waktu lalu.
Hingga saat ini, pihaknya juga telah gencar melakukan rasionalisasi anggaran, termasuk penundaan pengerjaan beberapa proyek, salahsatunya proyek jembatan Sungai Bialo. (*)