Citizen Reporter
Buku AGH Sanusi Baco Dibedah di Rujab Pangdam XIV Hasanuddin
Juga digelar penandatangan nota MoU antara Kodam XIV Hasanuddin dan MUI Sulawesi Selatan sekaligus peluncuran gerakan wakaf Alquran.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas
Citizen Reporter, Ilmaddin Husain Wakil Sekretaris LDII Sulsel Melaporkan dari Makassar
MAKASSAR – Buku Anregurutta Sanusi Baco dibedah di Baruga Sultan Hasanuddin, Rujab Panglima Kodam (Pangdam) XIV Hasanuddin, Jalan Sungai Tangka, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (11/6/2018).
Buku yang berjudul “Dinamika Dakwah dalam Apresiasi Lintas Tokoh” ini ditulis Drs Waspada MSosI MHi. Selain bedah buku, juga digelar penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Kodam XIV Hasanuddin dan MUI Sulawesi Selatan sekaligus peluncuran gerakan wakaf Alquran.
Hadir dalam kegiatan, Ketua MUI Sulawesi Selatan Dr (HC) AGH Sanusi Baco Lc, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti, dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Ny Bella Agus SB. Hadir menyapaikan testimoni Wakapolda Sulawesi Selatan Brigjen Pol Risyapudin Nursin, Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, dan tokoh lintas agama.
Hadir pula Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan Drs Hidayat Nahwi Rasul MSi dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kota Makassar Drs Renreng Tjolli MAg. Hadir jajaran pengurus DPD LDII Kota Makassar diantaranya sekretaris Hatta Tohuri, wakil sekretaris Muh Sufriadi SPd, bendahara Sofyan Sondakh SE, dan Ketua PAC LDII Manggala Eko Pamujianto.
Ketua MUI Sulawesi Selatan Dr (HC) AGH Sanusi Baco Lc mengajak umat Islam mempelajari Alquran agar mengetahui isinya. Allah SWT menurunkan Alquran sebagai kitab suci sekaligus menjadi mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW. Sebab saat itu, Nabi Muhammad berhadapan dengan kaumnya yang ahli bahasa. Adapun Nabi Musa, katanya, kitab sucinya adalah Taurat dan mukjizatnya adalah tongkat. Sebab saat itu Nabi Musa menghadapi ahli sihir. “Nabi Muhammad adalah orang yang sangat tawadu atau rendah hati. Tawadu adalah menempatkan diri kurang dari yang semestinya,” kata AGH Sanusi Baco.
Sedangkan sombong adalah menempatkan diri lebih dari yang semestinya. “Siapa yang tawadu, maka Allah SWT akan mengangkat derajatnya. Siapa yang sombong, maka ia akan diturunkan derajatnya,” paparnya.
Adapun Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti mengatakan, gerakan wakaf Alquran yang MUI Sulawesi Selatan canangkan adalah solusi untuk mencerahkan dan mencerdaskan masyarakat. “Agar kita bisa elaksanakan ajaran agama yang damai. Saya sambut baik program 1 rumah 1 Alquran ini. Satu prajurit 1 Alquran,” ujar pangdam.
Gerakan wakaf Alquran ini sangat dibutuhkan karena banyak masyarakat terpencil yang belum memiliki mushaf Alquran. Apalagi, kata pangdam, saat ini adalah era media. “Ada kiai Google yang anonim dan tentu membahayakan. Orang ini dilatarbelakangi gerakan radikalisme dan terorisme” ujarnya.
Adapun Ketua LDII Kota Makassar Drs Renreng Tjolli MAg mengemukakan, AGH Sanusi Baco adalah kiai panutan. “Suaranya datar tetapi enak didengar. Nasihat beliau mudah dicerna. Penampilannya sederhana dan tawadu,” kata Renreng yang juga Sekretaris MUI Sulawesi Selatan.
Turut hadir mengikuti kegiatan, beberapa guru besar diantaranya Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Dr Husain Syam MTP, Sekretaris Umum MUI Sulawesi Selatan Prof Dr HM Galib MA, Prof Dr Anwar Arifin, dan Prof Dr Ahmad Thib Raya, dan Prof Dr Siti Musdah Mulia MA. Hadir pula akademisi Dr Aswar Hasan MSi, Dr Sukardi Weda, dan Dr Abdul Wahid Haddade Lc MHi. Usai bedah buku, kegiatan dilanjutkan buka puasa bersama. (*)