Jelang Ramadan, PLN Sulselrabar Beri 'Kado' di Tiga Desa di Sultra
Akhirnya Ramadan tahun ini warga tiga desa tersebut bisa merasakan listrik. Warga dapat melakukan aktivitas beribadah pada malam hari.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) kembali "menyetrum" beberapa desa di Kabupaten Konawe Utara, Sultra.
Dalam rilis PLN, Jumat (11/5/2018) ketiga desa tersebut yakni, Sambandete, Paka Indah, dan Tinondo.
Akhirnya Ramadan tahun ini warga tiga desa tersebut bisa merasakan listrik. Karena pada Ramadan nanti mereka dapat melakukan aktifitas beribadah pada malam hari.
Jauh dari hingar bingar kota, PLN harus menempuh jarak yang cukup jauh yaitu 180 kilometer dari Kota Kendari untuk menjangkau desa tersebut. Kondisi jalan yang bergelombang juga menjadi tantangan bagi PLN untuk melistriki desa tersebut.
Rasa bahagia ditandai dengan diadakannya acara seremonial penyalaan listrik desa yang digelar di desa Paka Indah Kabupaten Konawe Utara, Acara tersebut dihadiri Manajer Area Kendari M Eryan Saputra, Bupati Konawe Utara Ruksamin, beserta Wakilnya.
Manajer PLN Area Kendari Eryan mengucap syukur dan turut berbahagia dengan terlistrikinya ketiga desa tersebut.
Sesuai dengan visi dan misi PLN, Eryan berharap listrik dapat meningkatkan taraf dan kualitas hidup masyarakat.
"Listrik jangan hanya dianggap sebagai energi penerangan, tetapi apabila digunakan secara maksimal listrik juga dapat gunakanlah meningkatkan perekonomian masyarakat disini," katanya. Eryan.
Bupati Konawe Utara Ruksamin menyampaikan dukungannya kepada PLN, ia menginstruksikan agar kepala desa dapat memfasilitasi warganya untuk mendaftarkan sebagai pelanggan PLN.
"Dengan adanya listrik kini warga desa terutama anak-anak dapat beribadah pada malam hari. Saya berharap kerjasama warga turut bekerjasama menjaga kontiunitas pasokan listrik dengan merelakan pohonnya dipangkas agar tidak mengenai jaringan PLN sehingga dapat mengganggu pasokan," ujae Ruksamin. (*)