Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

May Day, Komite Anti Otoritarian Ajak Buruh di Makassar Bangun Kemandirian

May Day atau hari buruh Internasional adalah semangat dari peristiwa di Lapangan Haymarket, Chicago, Amerika, pada Mei 1886.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Mahyuddin
darul/tribuntimur.com
Unjuk rasa Komite Anti Otoritarian di bawah Flyover, Panakukang, Kota Makassar, Selasa (1/4/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komite Anti Otoritarian, mengajak para buruh di Makassar agar membangun kemandirian dan keberanian hidup.

Ajakan dan seruan itu dari partisipan Komite Anti Otoritarian lewat perayaan May Day, di bawah Flyover, Panakukang, Kota Makassar, Selasa (1/4/2018).

"Hal penting dari kau pekerja Makassar adalah harus memiliki kemandirian dan keberanian tentukam nasib sendiri," kata partisipan Anti Otoritarian, Magdalena.

Menurut Magdalena, May Day atau hari buruh Internasional adalah semangat dari peristiwa di Lapangan Haymarket, Chicago, Amerika, pada Mei 1886.

Saat itu tujuh anarkis dibunuh pemerintahan Kapitalis.

Lalu seorang lainnya dari tujuh anarkis itu dipenjara, hal inilah yang menyulut protes buruh.

Baca: FPR Sulsel Unjuk Rasa di Hari Buruh, Ini Tuntutannya

"Kini kita telah nikmati protes buruh di Chicagi itu, tadinya jam kerja dari 19 jam kemudian berubah menjadi 8 jam kerja untuk seorang burh sehari," ujarnya.

Tapi, menurut partisipan Komite Anti Otoritarian pengurangan jam kerja dari 19 jam ke 8 jam bukan lewat dukungan politisi, melainkan aksi langsung.

Magdalena mengaku, banyak pekerja buruh di Makassar yang merayakan May Day hanya seremonial.

Seperti mengikuti lomba mancing, bahkan joget dangdut.

"Kini pekerja makin dibuat tak berdaya, negara dan pemodal seakan memukul dan mengerdilkan ruang gerak pekerja mengakses kesejahteraan," jelasnya.

Apalagi lanjut Magdalena, dengan ada aturan yang mengekang misalnya pada PP nomor 78 tahun 2015 tentang sistem kerja kontrak buruh atau Outsourcing.

Kemudian, serikat pekerja yang dapat dipandang jadi wadah dan membantu pekerja, lahan kebanyakan menjauhkan pekerja dari pengetahuan dan solusi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved