Pilgub Sulsel 2018
Tak Setuju Gubernur Jadi Arisan Keluarga, Warga Bira Lebih Pilih NH-Aziz
Seperti saat NH menyapa warga di Warung Solo, Kelurahan Tanah Lemo, Kecamatan Bonto Bahari, Bulukumba.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Aziz
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dukungan kepada pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) terus berdatangan di setiap kabupaten/kota. Dukungan kepada pasangan nasionalis-religius juga semakin masif saat mengunjungi sejumlah titik di Kabupaten Bulukumba, Jumat (27/4/2018).
Seperti saat NH menyapa warga di Warung Solo, Kelurahan Tanah Lemo, Kecamatan Bonto Bahari, Bulukumba. Masyarakat antusias mengikuti pemaparan visi misi yang dipaparkan langsung oleh ketua Dewan Koperasi Indonesia tersebut.
Warga Desa Bira, Kecamatan Bonto Bahari, Suniati mengungkapkan, masyarakat lebih memilih pemimpin religius ketimbang melanggengkan praktik politik dinasti dalan pemerintahan. Surniati meniliai, sisi relgius duet NH-Aziz sudah tidak terbantahkan.
"Kita tidak setuju dengan pemerintahan dinasti. Ini pemilihan gubernur, bukan arisan keluarga. Lebih memilih Pak NH berpasangan dengan Ustad Aziz. Sosoknya bersahaja sekali juga, yang InsyaAllah tetap dipertahankan kalau menjadi gubernur," jelasnya melalui rilis yang diterima tribun-timur.com.
Baca: Lintas Tokoh di Bulukumba Solid Menangkan NH-Aziz
Baca: Ketua PKB Bulukumba Garansi Kemenangan NH-Aziz di Bontotiro
Lebih lanjut, pegiat Taman Pendidikan Alquran di Bonto Bahari ini juga mengagumi program yang ditawarkan oleh pasangan NH-Aziz. Pasalnya, bagi Surniati, duet ini turut memperhatikan pengembangan ukhrawi, di samping program duniawi.
"Itu yang paling bagus karena insentif imam masjid akan ditingkatkan. Kemudian, ada rumah Alquran di setiap kampung untuk belajar mengaji sesuai tajwid dan menjadi hafidz," tuturnya.
NH menuturkan, sebagai upaya melawan intervensi moral, diperlukan perhatian khusus pula dari pemerintah. Karena itu, ia bersepakat dengan NH-Aziz untuk menjamin pembinaan keumatan agar tercipta masyarakat tenteram, damai, dan rukun antarumat beragama.
"Imam masjid, pendeta, pegawai syara, dan pembina spiritual agama yang diakui akan memperoleh peningkatan insentif kesejahteraannya. Pemerintah harus memperhatikan karena merekalah yang terdepan membina moral bangsa agar tetap terjaga," tegasnya.(*)