Sudah Dimintai Uang, Warga Manjallingan Diancam Dilapor Polisi oleh Oknum Bidan Poskesdes
Seorang keluarga pasien, Nurdin mengatakan, Minggu (8/4 2018) keduanya diancam melalui Kepala Dusun Manjalling.
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUNT-IMUR.COM, MAROS - Dua warga Manjallingan, Desa Allatenggae, Bantimurung, Irwana dan Amma mengaku telah mendapatkan ancaman dari oknum bidan Poskesdes, Hasma yang telah membantunya melahirkan.
Seorang keluarga pasien, Nurdin mengatakan, Minggu (8/4 2018) keduanya diancam melalui Kepala Dusun Manjalling. Kadus tersebut mendatangi rumah masing-masing pasien dan menyampaikan ancaman tersebut.
Hasma keberatan lantaran kedua warga miskin tersebut, menyampaikan kepada warga lainnya, jika dia dimintai uang saat melahirkan beberapa waktu lalu.
"Irwana dan Amma sudah mendapat ancaman dari oknum bidan di Poskesdes Alatengae melalui pak Dusun. Keduanya telah menyampaikan ke saya, kalau bidan itu mau melaporkannya ke polisi," katanya, Minggu (8/4/2018)
Padahal Irwana dan Amma memiliki Kartu Indonesia Sejahtera (KIS). Irwana dimintai uang Rp 900 ribu karena kartu Keluarganya hilang, semenrara Amma hanya Rp 400 ribu padahal administrasinya lengkap.
Hasma juga telah mendatangi rumah pasien dan memintanya untuk menandatangani keterangan bersedia membayar. Pasien juga terpaksa menuruti kemauan Hasma.
"Kemarin, bidan itu sudah datang. Dia meminta pasien, bertanda tangan bersedia membayar. Meski ada persetujuan pasien, tetap saja itu pungutan liar. Tetap masuk pelanggaran," kata Nurdin.
Nurdin menyampaikan, meski telah membayar, pasien tersebut tidak pernah dikontrol perkembangan kesehatannya oleh bidan. Padahal, seharusnya rutin mengontrol kesehatan pasiennya.
Lebih mirisnya, sehari pasca melahirkan, pasien langsung disuruh pulang ke rumahnya. Saat ini, pasien tersebut belum bisa duduk. Namun tidak pernah didatangi bidan.
"Katanya, bidan itu mau melapor karena suaminya polisi. Tidak perlu takut-takuti warga. Kalau mau melapor silahkan. Kami tidak takut," katanya.
Selain Irwana dan Amma, masih ada beberapa warga lainnya yang telah mengaku dimintai uang persalinan oleh oknum bidan tersebut.
Warga tersebut juga bersedia dimintai keterangan jika dipanggil oleh polisi. Pungli yang dilakukan oleh Hasma sudah berkali-kali. Namun tidak ada warga yang berani melaporkannya.
"Sudah jelas pungli, eh ngaku tidak salah lagi. Masa warga yang dimintai uang yang salah. Baru mereka jadi korban," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, Kadis Kesehatan Maros, Maryam Haba belum merespon.(*)