Jadi Promotor di Unhas, Prof Irawan Yusuf Angkat Bicara Soal Metode 'Cuci Otak' dr Terawan
Mantan Dekan Fakultas Kedokteran Unhas tersebut merupakan promotor dr Terawan saat menyelesaikan pendidikan jenjang doktornya di Unhas
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Metode 'Cuci Otak' yang diapakai kepala RSPAD Gatot Subroto dr Terawan Agus Putranto dalam mengobati pasiennya membuat Guru Besar Unhas, Prof dr Irawan Yusuf PhD ikut angkat bicara.
Mantan Dekan Fakultas Kedokteran Unhas tersebut merupakan promotor dr Terawan saat menyelesaikan pendidikan jenjang doktornya di Unhas pada 2012 lalu.

Prof Irawan menyebut, metode yang dipakai dr Terawan adalah sebuah terobosan dalam dunia kedokteran.
Hal tersebut disampaikan Prof Irawan kepada wartawan dalam konferensi pers di ruang Rapat lantai 6, Gedung Rektorat Unhas, Makassar, Sulsel, Jumat (6/4/2018).
"Ini baru tahap awal untuk mekanisme, ini juga belum sampai kesana. Di dunia kedokteran selalu ada kontroversi dan harus ada sebuah riset," kata Irawan.

Lanjut Prof Irawan, sebuah kontroversi yang diselesaikan dengan riset itu tentu akan menjadi panjang, karena ini adalah sebuah metode dalam dunia kedokteran.
"Masalahnya ini sudah terlanjur untuk digunakan oleh dokter Terawan, namun saya sebagai promotornya saya akan cari perbaikannya ini," lanjur dr. Irawan.
Kini, metode "Cuci Otak" yang dipraktekkan dr Terawan Agus Putranto menjadi polemik di Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI Pusat.
Akhirnya, dr. Terawan Agus dikabarkan telah dipecat MKEK atas 'pelanggaran etik serius'. Bahkan, kasus ini menjadi sorotan dari berbagai pihak.
Cara Kerja Metode Cuci Otak dr Terawan
Kontroversi mengenai terapi cuci otak atau brain wash yang dicetuskan dr Terawan Agus Putranto menghiasi pemberitaan beberapa hari terakhir.
Apalagi, setelah dokter spesialis radiologi dari RSPAD Gatot Subroto itu diberhentikan oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Sebelumnya, Terawan mengaku, terapinya ini memberikan hasil yang bagus kepada pasien.
"Ada banyak pasien yang merasa sembuh atau diringankan oleh terapi 'cuci otak' itu,” ujar Terawan, dilansir dari Wartakotalive.
