Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Intip Desa Batu Alang, Kampung Kakao di Luwu Utara

Serangan hama PBK tersebut berdampak pada produktivitas buah kakao di Batu Alang yang menurun hingga 70 persen.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
chalik mawardi/tribunlutra.com
Desa Batu Alang, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dinobatkan sebagai Kampung Kakao. 

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi

TRIBUNLUTRA.COM, SABBANG - Usai sarapan pagi, puluhan petani bergegas berangkat ke kebun. Di kolong rumah, mereka menyiapkan peralatan pendukung untuk memetik buah kakao.

Mereka adalah para petani kakao di Desa Batu Alang, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

"Ini hari libur, jadi banyak yang ke kebun mau petik coklat (buah kakao)," kata petani kakao di Batu Alang, Abdul Rauf, Sabtu (31/3/2018).

Tahun 2017, desa berjarak 35 kilometer dari Masamba arah selatan, ibu kota Luwu Utara ditetapkan sebagai Kampung Kakao oleh pemerintah setempat.

Penetapan itu diikuti dengan pemasangan gerbang selamat datang di Kampung Kakao di perbatasan desa yang berdiri sejak 15 tahun silam.

Baca: Produksi Kakao di Luwu Utara Capai 26.274 Ton

Baca: Ikuti Bimtek BBPP Batangkaluku, Petani Kakao di Mamuju Diimbau Pakai Pupuk Organik

Peredikat itu terbilang wajar, pasalnya terdapat 427,08 hektar kebun kakao di Batu Alang atau sekitar 90 persen dari luas wilayah.

Mustamin (46), kepala desa setempat adalah orang pertama yang mengagas Kampung Kakao tahun 2013. Kala itu, Pupus, panggilan akrab Mustamin dari masyarakat baru saja terpilih melalui Pilkades.

"Setelah terpilih, saya berfikir di Batu Alang ini banyak kebun kakao, makanya saya mengusulkan supaya dijadikan sebagai Kampung Kakao," terang Pupus di teras rumahnya.

"Baru pada tahun 2017, master plan-nya disusun dan Batu Alang resmi ditetapkan jadi Kampung Kakao," tambahnya.

Kepada TribunLutra.com, Pupus lalu menceritakan kondisi tanaman kakao di desa yang ia pimpin. Penduduk Batu Alang yang sebagian besar merupakam keturunan dari Sidrap mulai menanam kakao awal tahun 80-an, ketika itu Batu Alang masih bagian dari Desa Kalotok.

Baca: Pertama ke Makassar, Dubes USA Kunjungi Pabrik Pengolahan Kakao KIMA, Begini Kesannya

Baca: Pemprov Sulbar Sediakan Bibit Kakao, Ini Tujuannya

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved