Pilgub Sulsel
Isu Pemekaran Luwu Raya Jelang Pilgub Sulsel, Ini Kata Pengurus KNPI Luwu Utara
M Husain Adam mengatakan sudah puluhan tahun isu pemekaran Luwu Raya dan Luwu Tengah jadi jualan politik.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Luwu Utara angkat bicara terkait isu pemekaran Provinsi Luwu Raya dan Kabupaten Luwu Utara yang dijadikan jualan politik jelang Pilgub Sulsel 2018.
Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) merupakan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel yang secara terbuka berjanji memperjuangkan pemekaran ini apabila terpilih nanti.
Kepala Bidang Ideologi dan Politik DPD II KNPI Luwu Utara, M Husain Adam mengatakan sudah puluhan tahun isu pemekaran Luwu Raya dan Luwu Tengah jadi jualan politik.
"Puluhan tahun isu Luwu Raya dan Luwu Tengah menjadi jualan politik, namun miris hingga kini hanya tetap menjadi bahan jualan belaka," kata Adam, Selasa (20/3/2018).
Masyarakat Luwu Raya, lanjut Adam, menginginkan adanya sebuah provinsi karena merasa daerahnya sangat tertinggal, terutama dari aspek pembangunan.
"Pendidikan kesehatan dan sebagainya, kami masih tertinggal dan masih sering diekspoitasi dari janji manis politik hingga kini," ujar mantan Ketua Umum Pemilar.
Padahal Luwu Raya yang meliputi Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Kota Palopo memiliki sumber daya alam yang melimpah menurut Adam.
Bukan hanya itu, dari segi pendapatan asli daerah (PAD) Sulsel, Luwu Raya ia klaim menyumbang sekitar 60 persen dari total PAD Sulsel.
"Kami bukan primordial atau rasisme, kami hanya butuh keadilan. Menurut kami untuk masyarakat Tana Luwu dari segala persoalannya ialah provinsi Luwu Raya dan DOB Luwu Tengah," paparnya.(*)