Pilgub Sulsel 2018
Ketua IPMIL UNM Harap NH-Aziz Mekarkan Luwu Raya
Lebih lanjut, Asfar mengaku optimisme terhadap pasangan NH-Aziz dalam merealisasikan komitmennya jika terpilih kelak.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komitmen pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) dalam mendorong pemekaran daerah Luwu Raya menuai banyak tanggapan positif.
Sikap tersebut juga disambut baik oleh Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) Raya Universitas Negeri Makassar (UNM), Muhammad Asfar Syam.
Asfar berujar, program NH-Aziz untuk mendorong pemekaran daerah otonomi baru (DOB) sebagai wujud semangat perjuangan dan harapan rakyat Luwu. Pasalnya, pembentukan Provinsi Luwu Raya diyakini akan kian menggenjot akselerasi pembangunan.
"Selagi itu pro dengan semangat untuk memperjuangkan Provinsi Luwu Raya kita pastinya antusias menyambut itu. Besar harapan yang kemudian kita simpan di pundak para elit, kita berharap akselerasi terhadap perwujudan provinsi segera mungkin," jelasnya via rilis tim media NH-Aziz, Senin (19/3/2018)
Lebih lanjut, Asfar mengaku optimisme terhadap pasangan NH-Aziz dalam merealisasikan komitmennya jika terpilih kelak. Sebab, apabila hanya sekadar jualan politis belaka, masyarakat Luwu telah pandai dalam memilah janji kampanye semu.
"Optimisme yang kemudian dibawa oleh NH-Aziz agar tetap dijaga, serta tak hanya mengargumenkan pendapat. Rakyat Luwu sudah cerdas dalam melihat hal demikian yang selalu menjadi modal penguatan dalam kampanye," katanya.
Di berbagai kesempatan, NH kerap melontarkan kesiapannya turut menggenjot pemekaran Luwu Raya. Pemekaran dilakukan bukan atas dasar memisahkan rakyat Luwu dengan rakyat Sulsel lainnya sebab telah memiliki kesatuan historis.
"Pemekaran Luwu Raya harus kita perjuangkan. Kenapa? Coba kalau Luwu Raya jadi provinsi, yang dulu APBN harus melalui Sulsel, nanti bisa 100 persen dialokasikan khusus untuk pembangunan di Luwu," tuturnya.
NH diketahui merupakan tokoh pro otonomi daerah. Saat menjabat sebagai anggota DPR RI, ia menjadi salah satu penanda tangan pertama hak inisiatif atas pemekaran Provinsi Sulawesi Barat.
"Kalau Polman dan Mamuju belum dimekarkan menjadi provinsi Sulbar, pasti sulit bisa menjadi maju seperti saat ini. Sekarang sudah ada bandara, jalannya sudah beraspal di mana-mana," tandasnya.