27 Shaolin Siap Atraksi di Puncak HUT Tribun Timur
Didampingi Komunitas Pemerhati Budaya Tionghoa dan Indonesia (KPBTI) serta Vihara Girinaga rombongan Shaolin dibawa
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Shaolin tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (8/3/2018) pukul 11.20 wita.
Sebanyak 27 murid Shaolin dan kepala Biara Shaolin Kong Xing menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di kota Daeng ini.
Setelah sebelumnya mereka tampil di salah satu event yang digelar Tribun Manado.
Didampingi Komunitas Pemerhati Budaya Tionghoa dan Indonesia (KPBTI) serta Vihara Girinaga rombongan Shaolin dibawa bersantap siang di rumah makan Imperial, Jl Irian, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kemudian sambangi kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar untuk melakukan confrensi pers terkait kunjungan mereka ke Makassar ini.
Di Tribun Timur mereka disajikan Barongko, sebagai salah satu kuliner khas Bugis Makassar.
Mereka disambut langsung oleh pimpinan perusahaan Tribun Timur, Tribun Timur H Ciptyantoro , wakil Pimpinan Redaksi Nur Thamsil Thahir, serta staf dan wartawan Tribun Timur.
Kepala Biara Shaolin, Kong Xing, sangat berterima kasih kepada pihak Tribun Timur serta KPBTI dan Vihara Girinaga yang telah mengundang mereka ke Makassar.
"Saya senang berada di sini, tadi saat mendarat pesawatnya saya merasakan aura bersahabat dari orang Makassar," katanya, Kamis (8/3/2018).
Kong Xing mengaku bangga terhadap Tribun Timur sebagai salah satu media besar di Indonesia.
"Media sangat berperan untuk memperkenalkan bangsa serta menyatukan bangsa sehingga kami sangat berterima kasih atas peran media," lanjutnya.
Ketua KPBTI, Rudy Johan, mengatakan,
selain mengisi acara di puncak HUT Tribun Timur yang akan digelar di Phinisi Hall, Hotel Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan pada 9 Marer 2018 ini, mereka juga akan memperkenalkan budaya Shaolin terhadap masyarakat Tionghoa di Makassar.
"Agar orang-orang Tionghoa di Makassar ini tidak akan pernah melupakan budaya Shaolin yang telah berdiri sejak 1.500 tahun lalu," katanya.
Sementara Publik Relation Shaolin South, Alice, mengatakan, murid Shaolin yang hadir ini merupakan anak-anak terbaik yang telah belajar kungfu minimal tiga tahun.