Lulusan Terbaik SPN Batua, Ini Cerita Pilu Bripda Anjaya Asal Sidrap
Dan, lulusan terbaik pada Akademik adalah Bripda Anjaya (20) asal Sidrap. Lulusan SMA Negeri 467 Sidrap yang harus mengikuti tes SPN dua kali.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kelulusan dari 600 Brigadir muda polisi yang mengikuti pelantikan di SPN Batua, tiga Brigadir diantanya mendapatkan lulusan terbaik atau siswa berprestasi.
Mereka diantaranya, Bripda Reunaldo Avanza (20) di Kesehatan Jasmani, asal Palopo, Bripda Muh. Aqsa Indriawan (19) di Mental Kepribadian asal Pinrang.
Dan, lulusan terbaik pada Akademik adalah Bripda Anjaya (20) asal Sidrap. Lulusan SMA Negeri 467 Sidrap yang harus mengikuti tes SPN dua kali.
Seperti Anjaya, walau lulusan terbaik pada bidang Akademik diantara 559 Brigadi muda yang lain, Anjaya harus kehilangan ibunya di dua hari terakhir.
Paman Anjaya, Basri (46) menceritakan dua hari terakhir sebelum Anjaya resmi jadi polisi, Anjaya ditinggalkan pergu selama-lamanya oleh ibunya, Ituneng.
"Dia (Anjaya) anak tegar dan kuat, ibunya meninggal karena sakit dua hari sebelum ia dilantik jadi polisi," ujarnya didampingi istrinya, Sadiah, Selasa (6/3/2018).
Walau mendapat nilai Alademik yang tertinggi, Anjaya masih tetap berdiam. Dia banyak tersenyum, walau dihari saat jadi polisi, ayahnya juga tidak datang.
Basri mengaku, ibu Anjaya meninggal didua hari terakhir, ayahnya juga sudah pisah dengan ibunya sejak lama. Tapi ayahnya sempat datang di SPN Batua.
"Sempat datang tadi ayahnya, tapi ini sampai sekarang belum datang lagi ke sini (SPN). Sekarang kami keluargnya yang jaga anjaya," ungkap Basri.
Basri menambahkan, sebelum ibunya Anjaya meninggal. Alamarhumah pesan agar keluarga besar di Sidrap tetap jaga Anjaya seperti anak sendiri.