Buka-bukaan Calon Istri Tentara soal Tes Keperawanan yang Wajib Diikuti Hingga Kata Bu Jenderal
"Saya diwajibkan ikut tes keperawanan karena katanya itu sudah menjadi adat di lembaga itu. Katanya tes itu untuk menjaga moral perempuan," katanya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Polri menyatakan tidak lagi menjalankan tes keperawanan bagi mereka yang ingin menjadi polisi wanita, TNI masih akan mengecek lebih lanjut, sementara sejumlah perempuan memberikan pengakuannya kepada BBC Indonesia.
Juru bicara Polri, Brigjen Rikwanto, dalam keterangan tertulis kepada BBC Indonesia mengatakan bahwa sudah tidak ada lagi tes keperawanan bagi calon anggota polwan.
"Di seleksi penerimaan polwan sudah tidak ada lagi tes keperawanan," ujarnya.
Juru bicara TNI, Brigjen MS Fadilah meminta waktu untuk mengecek tes keperawanan bagi calon anggota TNI.
"Saya mohon waktu dulu untuk mengecek kondisi terakhir supaya jawaban saya tidak keliru," kata Fadilah.
Sebelumnya, Human Rights Watch (HRW) mengeluarkan pernyataan hari Rabu (22/11/2017) yang menyebutkan 'tes keperawanan masih ada' dan mendesak pimpinan TNI dan Polri menghentikannya.
Menurut HRW tes keperawanan tersebut 'kejam dan diskriminatif'.
Pengakuan seorang calon istri tentara
Tes keperawanan diduga juga berlaku bagi mereka yang ingin menjadi istri perwira TNI, seperti diungkapkan seorang perempuan asal Jakarta, yang namanya diminta untuk tidak diungkap, khawatir ini akan mempengaruhi karier militer suaminya.
"Saya diwajibkan ikut tes keperawanan karena katanya itu sudah menjadi adat di lembaga itu. Katanya tes itu untuk menjaga moral perempuan," katanya.
"Mengetahui perawan atau tidak perawan, kata mereka, adalah cara halus mencegah istri gila seks jika ditinggal suami bertugas," tuturnya.
Kantor catatan sipil mensyaratkan surat izin pernikahan dari komandan kesatuan bagi setiap polisi dan tentara.
Sementara itu, kata perempuan tersebut, atasan calon suaminya baru mau menerbitkan izin jika ia bersedia menjalani tes keperawanan.
Perempuan itu menuturkan, tes keperawanan yang harus ditempuhnya digelar di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta.
Awal 2017, ia bersama sejumlah perempuan lain yang hendak menikah dengan tentara menjalani tes kesehatan.