Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kantor KPU Luwu Dilempari Batu, Polda Sulsel Tak akan Kerahkan Bantuan

Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan, kejadian di kantor KPU Luwu masih bisa diatasi oleh personel yang bertugas di daerah itu.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Anita Kusuma Wardana
Chalik mawardi/tribunluwu.com
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Luwu di Jl Pemilu, Belopa, dijaga ketat dan dipagari security barrier atau kawat berduri, Rabu (7/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Polda Sulsel tak akan mengerahkan personel tambahan ke Kabupaten Luwu, usai pelemparan kantor KPU Luwu.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan, kejadian di kantor KPU Luwu masih bisa diatasi oleh personel yang bertugas di daerah itu.

"Kondisinya itu sudah kembali aman, kami belum ada rencana untuk kerahkan personel tambahan ke sana," kata Dicky kepada tribun timur, Rabu (7/2/2018).

Kericuhan terjadi saat komisioner KPU Luwu akan membacakan jasil penelitian dokumen dari kanditat, Buhari Kahar Muzakka dan Wahyu Napeng (BKM-WN).

Tim BKM-WN berteriak agar komisioner KPU Luwi agar tidak membacakan hasil penelitian dan tinggalkan media center. Lalu kantor KPU langsung dilempari.

Menurut Dicky, kejadian tersebut bisa cepat diatasi karena ada satu pelaton Brimob Polda Sulsel berada di Luwu, dan dibackup dengan personel Polres Luwu.

"Jadi kondisi itu bisa cepat kami atasi, sekarang para massa sudah dimintai untuk tetap tenang agar terciptanya pemilu yang aman nyaman," jelasnya.

Selain itu, pihak Polda Sulsel juga akan melakukan koordinasi dengan pihak KPU Luwu, Panwaslu, pihak TNI, beserta tokoh masyarakat dan pemuka agama.

Polda Sulsel juga menghimbau, agar masyarakat dan tim sukses dari masing-masing calon agar tetap tenang dan juga saling menghormati yang lainnya.

Sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Umar Septono beberapa waktu lalu mengaku, ada dua daerah di Sulsel yang akan jadi perhatian khusus, Luwu dan Palopo.

"Dua daerah itu adalah luwu dan palopo, kekuatan kami akan bersiaga disana akan lebih intens, karena disana kami khususkan," ungkap Umar Septono.

Alasan Luwu dan Palopo yang menjadi perhatian khusus Polda Sulsel, bukan berarti daerah jadi daerah zona merah. Tapi hanya suatu langkah antisipasi.

Lanjutnya, untuk kekuatan pengamanan selain personel Polri akan ada bantuan dari prajurit TNI, bagaimana menjaga kestabilan keamanan Pilkada disana.

Umar Septono menilai, saat ini dua Kapolres seperti di Luwu berlatar dari Lalulintas dan Palopo dari unit Reserse yang diyakini bisa menjaga Kamtibmas.

"Ini persoalan kemauan anggota saya disana dan tentunya saya salut terhadap keduanya karena walau punya latar dari unit berbeda tapi mereka bisa," jelasnya.

Irjen Umar mengaku, pernah menjadi kepala bagian Operasi di Mabes Polri. Dia sering mengirim pasukan ke dua daerah itu bila prosesi pilkada.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved