Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BEM UI Beri Kartu Kuning ke Presiden Jokowi, UGM dan Unhas Sudah Lebih Dulu Kirim Bantuan ke Asmat

Kampus UGM dan Unhas sudah lebih dulu menerjunkan aksi nyata ke permasalahan gizi buruk di Papua.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase foto Presiden dan Zaadit Taqwa 

TRIBUN-TIMUR.COM - Aksi kartu kuning Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Zaadit Taqwa kepada Presiden Jokowi, Jumat (2/2/2018) sempat membuat heboh jagad maya.

Zaadit mengatakan, ada tiga isu utama yang menjadi sorotan BEM UI. Salah satunya adalah gizi buruk dan wabah penyakit di Asmat, Papua, yang kini sudah menewaskan puluhan orang.

Namun siapa sangka, ternyata kampus Universitas Gajah Mada (UGM) sudah lebih dulu mengirim utusannya untuk terjun langsung ke Asmat, Papua, menangani permasalahan gizi buruk di sana.

Artinya, sebelum Zaadit menyodorkan 'kartu kuning' ke presiden, kampus UGM dan Universitas Hasanuddin (Unhas) sudah lebih dulu menerjunkan aksi nyata ke permasalahan gizi buruk di Papua.

Dilansir dari TribunJogja.com, UGM menunjukkan kepeduliannya dengan mengirim Disaster Response Unit (DERU) ke Agats, Asmat, Papua.

Mereka ke Papua dalam misi membantu penanganan masalah gizi buruk.

Sekretaris Direktorat Pengabdian Masyarakat UGM, Rachmawan Budiarto memaparkan hingga saat ini total yang meninggal dunia di Kabupaten Asmat adalah 70 orang yang terdiri atas 66 orang karena campak dan 4 orang karena gizi buruk.

Atas dasar itu, tim dari UGM ini akan bersinergi dengan pemkab setempat, Kemenkes dan TNI dalam penanganan masalah gizi buruk dan berbagai dampaknya.

Di sana mereka aktif rapat koordinasi dengan Satgas yang dipimpin oleh Danrem serta Bupati, melakukan diskusi dengan pemkab, TNI dan Kemenkes, dan terjun langsung di beberapa distrik.

"Bahkan tim UGM juga memasang sistem sel surya 200 Wp di Puskesmas setempat yang belum ada listrik PLN guna menunjang operasional layanan kesehatan," ujar Rachmawan saat dihubungi Minggu (28/1/2018).

Saat diminta menggambarkan keadaan di sana, Rachmawan mengatakan sarana transportasi di Timika - Agats yang sangat terbatas.

PLN juga baru menjangkau dua dari 23 distrik yang ada.

Namun demikian, ia melihat penanganan kondisi darurat yang dilakukan oleh pemkab, TNI, Polri, Kemenkes, gereja, unsur adat, LSM, serta sejumlah institusi, lembaga lainnya telah berjalan baik

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat UGM, Nanung Agus Fitriyanto, mengatakan ada beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan di Agats.

Rekomendasi itu antara lain dukungan sistemik komprehensif kepada Kabupaten Asmat sebagai tindaklanjut penanganan kondisi darurat ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved