Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OJK: DPK Perbankan Syariah Lebih Tinggi dari Bank Konvensional

Ia mengatakan, minat masyarakat untuk menyimpan dana di perbankan syariah makin meningkat, tercermin dari pertumbuhan DPK

Penulis: Nurul Adha Islamiah | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Suasana pelayanan konter gadai emas di Bank Syariah Mandiri jalan Ratulangi Makassar, Rabu (5/7/2017). Hingga bulan Mei, portofolio pembiayaan Gadai di wilayah ini berada di angka Rp 357,2 miliar. tribun timur/muhammad abdiwan 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai industri jasa keuangan syariah di Sulawesi Selatan pada tahun 2017 bukanlah tahun yang mudah, termasuk bagi perbankan syariah.

"Namun, kita bersyukur, aset perbankan syariah di Sulawesi Selatan masih dapat tumbuh positif 1,63%," kata Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua), Zulmi.

Ia mengatakan, minat masyarakat untuk menyimpan dana di perbankan syariah makin meningkat, tercermin dari pertumbuhan DPK perbankan syariah 7,63%, meningkat signifikan dibanding 2016 sebesar 2,44%.

Pertumbuhan DPK syariah tersebut juga lebih tinggi dari pertumbuhan DPK perbankan konvensional 5,97%.

Pada tahun 2018 ini, upaya kampanye keuangan syariah akan terus digalakkan, bekerja sama dengan lembaga jasa keuangan syariah, Masyarakat Ekonomi Syariah, Bank Indonesia, pemerintah daerah melalui TPAKD untuk mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi 11 keuangan syariah Sulawesi Selatan yang pada tahun 2016 tercatat masih cukup rendah yaitu 6,18% dan 14,55%.

"Sebagai otoritas pengawas industri jasa keuangan, kami akan tetap fokus memperkuat kualitas pengawasan dan meningkatkan efisiensi proses pengawasan. Dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi guna memastikan prinsip prudential dan good governance diterapkan seluruh lembaga jasa keuangan di wilayah kerja," katanya.

Koordinasi antara seluruh lembaga jasa keuangan di Sulawesi Selatan melalui Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (Forkom IJK) juga lebih dioptimalkan untuk meningkatkan soliditas dan sinergi dalam meningkatkan kinerja dan peran industri jasa keuangan yang stabil, kontributif, dan inklusif.

"Kami optimis, kinerja industri jasa keuangan Sulawesi Selatan pada tahun 2018 akan tumbuh lebih tinggi dan turut memacu pertumbuhan ekonomi daerah dengan tetap menjaga stabilitas sektor jasa keuangan," terangnya.

Hal tersebut didukung oleh iklim usaha yang makin kondusif, pembangunan infrastuktur yang pesat, kecenderungan suku bunga yang menurun, tumbuhnya industri FinTech.

Termasuk pula implementasi berbagai program pemerintah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ultra Mikro, Bank Wakaf Mikro, Bansos non-tunai, serta pelaksanaan Pilkada serentak di 13 wilayah di Sulawesi Selatan yang diharapkan dapat terlaksana dengan aman dan lancar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved