Ini Pesan Dahsyat Gubernur Syahrul Yasin Limpo Kepada 4 Dari 5 Calon Sekda
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel AGH Sanusi Baco Lc, membawakan hikmah.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIIMUR.COM - Syahrul Yasin Limpo (62) dan keluarga, Rabu (31/1/2018) malam, memperingati 7 tahun meninggalnya putra bungsunya, Rinra Sujiwa Putra Syahrul (1991-2011) dengan zikir dan doa bersama keluarga, kerabat, dan sahabat dekat.

Hajatan tahunan digelar di kediaman pribadinya di Blok C1/No 1, Kompleks Bumi Permata Hijau (BPH) Jl Sultan Alauddin, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Rappocini, Makassar.
Baca: Hari Ini Hari Paling Berkabung Bagi Syahrul Yasin Limpo, Ada Apa di Keluarga SYL 7 Tahun Lalu?
Baca: Putus Asa Dikhianati Veronica Tan, Ahok Bakal Kecewa Berat Kedua Kalinya, Vero Menang Lagi?
Baca: Begini Jerat Asmara Julianto Tio Hingga Veronica Tan Lakukan Ini Saat Sidang Cerai Perdana Ahok
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel AGH Sanusi Baco Lc, membawakan hikmah.
“Pak Syahrul ini, setelah10 tahun memerintah memasuki fase kedua usianya, insyallah akan lebih bijaksana,” ujar Gurutta, saat menyalami Syahrul, sebelum meninggalkan rumah gubernur dua periode yang akan menakhiri masa jabatan kedua, 8 April 2018 mendatang.
Usai acara, saat sekitar 800-an tetamu pulang, Syahrul memanggil sekitar 12 orang dekatnya, untuk bercengkerama dan ngobrol di ruang tengah, rumah yang sudah hampir tiga dekade dia bangun, namun jarang ditinggali.
“Sebagai mantan sekda, bupati, gubernur saya bisa punya rumah yang lebih baik dari ini, tapi entah kenapa saya betah sekali dan selalu ingin kembali kesini,” ujarnya sambil duduk bersila.
Sekitar seperempat jam duduk bersila, Syahrul menantang tetamu yang sebagian kepala dinas, untuk “makan” lagi.
“aiii, ternyata sudah habismi makanan, yang ada sisa durian, mau ndak..” ujar Syahrul, usai kembali dari dapur rumah berlantai 2 itu.
Namun karena putri sulungnya, Indira Chunda Thita Syahrul Putri (38) dan cucunya Bibi, tak suka aroma durian, sesi makan buah berkulit tajam itu pindah ke teras.

Durian yang dibawa dari Luwu oleh Kepala Dinas Kehutanan Sulsel Andi Tamsil Tajuddin itupun, diselesaikan bersama sekitar 20-an pejabat eselon II, eselon III, dan beberapa mantan kepala SKPD yang datang menemani Syahrul menekan duka kehilangan putra bungsunya.
Syahrul berbagi cerita dan pesan-pesan tentang pemeritahan. dia juga menceritakan rencananya dan persiapannya memasuki masa “pensiun” di pemerintahan awal April mendatang.
Dia menyinggung temtang jabatan strategis di pemprov.