Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Ini Hari Paling Berkabung Bagi Syahrul Yasin Limpo, Ada Apa di Keluarga SYL 7 Tahun Lalu?

Mata Syahrul masih sembab dan bengkak ketika Sang Komandan sudah harus beraktivitas

Penulis: AS Kambie | Editor: AS Kambie
TRIBUN TIMUR
Syahrul Yasin Limpo dan Ayunsri Harahap. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR  -  Hari Senin pagi, tujuh tahun lalu, 31 Januari 2011. Angka “time” di  layar telepon selular masih menunjukkan pukul 07.00 wita. Rangkaian pesan pendek berantai sudah membahana. Putra Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Rinra Sujiwa Syahrul Putra (19), dikabarkan meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat.

Berita itu menyebar deras, terutama melalui BlackBerry Messenger (BBM), waktu itu belum ada WhatsApp. Kabar meninggalkan putra Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel itu menjadi suguhan pagi di awal pecan, tujuh tahun lalu itu.

Sekitar satu jam kematian Rinra disebut “dikabarkan”, hingga pada sekitar pukul 08.00 witam adik kandung Syahrul, Irman Yasin Limpo, membenarkan kepergian kemenakannya,

Duka segera menyelimuti Sulsel, Syahrul terkulai. Inilah salah satu ujian terbesar Komandan dalam hidupnya.

Rinra adalah “putra mahkota”. Selain Kemal Redindo, Rinra adalah “pattola palallo”. Tapi harapan ini lebih dititikberatkan pada Rinra karena dia pelajar IPDN yang cemerlang.

Rinra meninggal dunia sekitar pukul 05.00 WIB di Rumah Sakit Annisa Medical Center Bandung karena sakit.

Mata Syahrul masih sembab  dan bengkak. Jenazah putra kesahayangan belum tiba di Makassar, ketika Sang Komandan sudah harus melakoni tugas sebagai gubernur, pelayan rakyat, Senin (31/1/2011) siang.

Meski tengah berduka, Syahrul tetap semangat membuka rapat musyawarah pimpinan daerah dan kepala daerah se-Sulsel di Makassar.

Rapat kerja yang digelar untuk membahas hal-hal strategis dan prioritas serta sinergitas dalam penanganan berbagai masalah demi pencapaian target-target pembangunan yang telah ditetapkan, tetap dibuka oleh gubernur di ruang pola kantor Pemerintah Provinsi Sulsel.
   
Usai membuka rapat kerja, gubernur kembali ke rumah jabatan untuk menerima keluarga, kerabat, dan mitra kerja yang menyampaikan rasa duka,
  
Saat Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang memimpin rapat kerja untuk mendengarkan pemaparan dari unsur pimpinan daerah, Syahrul menuju Barombong untuk meletakkan batu pertama Pembangunan Stadion Barombong  dan penanaman pohon di kawasan Center Point of Indonesia.

"Saya hari ini memang berduka, tetapi pejabat bukan milik pribadi, tapi milik publik. Mudah-mudahan pengorbanan anak saya ini membuat menjadi tegar. Terima kasih atas segala perhatian," ujarnya pada peletakan batu pertama stadion sepak bola Barombong.

Syahrul takkan pernah melupakan kejadian tujuh tahun lalu. Dalam beberapa momen penting, Syahrul menyebut anak kesayangannya. Bahkan foto Rinra tersenyum nan gagah perkasa abadi di Gubernuran, seabadi di sanubari Syahrul Yasin Limpo dan segenap keluarga.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved