Pecah Kacah dan Rebut Senjata Polisi, Buronan Ini Tewas Ditembak di Gowa
AKP Eddy Sabhara Manggabarani mengaku, Ramli tewas tertembak karena ingin merebut senjata salah satu anggota tim Resmob.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Anita Kusuma Wardana
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ramli Daeng Maro (35) tewas ditembak tim Resmob Polda Sulsel di Gowa di Jl Bontonompo, Kamis (18/1/2018) subuh.
Kanit Resmob Polda Sulsel, AKP Eddy Sabhara Manggabarani mengaku, Ramli tewas tertembak karena ingin merebut senjata salah satu anggota tim Resmob.
"Pelaku berusaha rebut senjata salah satu anggota saya saat dia mau dibawa dalam pengembangan ke jeneponto, awalnya dia berontak," ujar AKP Eddy.
Lanjut Eddy, penhembangan kasus ke Jeneponto untuk mencari satu rekannya lagi. Tapi di perjalanan dia menendang kaca mobil bagian belakang mobil tim.
Kaca mobil tim Resmob yang dipakai untuk membawa pelaku, itu langsung pecah. Salah satu anggota berusaha tenangkan pelaku, tapi pelaku melawan.
Menurut AKP Eddy, dalam kondisi itu apabila pelaku melawan dan merebut senjata maka tentunya diberi peringatan hingga dilakukan tindakan tegas polisi.
"Kita sudah berusaha untuk tenangkan pelaku ini agar tidak melawan, tiba-tiba pelaku merontak dan merebut senjata anggota dan kita tegasi," jelas Eddy.
Tembakan yang bersarang di dada kiri buronan Polsek Manggala, jajarannya Polrestabes Makassar itu membuat tim harus bergegas cepat ke rumah sakit.
Namun, sebelum tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara di Jl Mappaodang, kota Makassar. Ramli, buronan sejak April 2017 itu, tewas kehabisan darah.
AKP Eddy tambahkan, catatan kriminal pelaku di kepolisian, pelaku mempunyai empat Laporan Polisi (LP) di Luwu ada dua dan Gowa, Manggala dan LP DPO.
Sebelum Ramli tewas tertembak, dia ditangkap karena terlibat pencurian di Luwu dan Gowa. Ramli ditangakap tim Resmob di Jl Poros SPMA, Gowa.(*)
