Jebolan Pendidikan Kesehatan, Begini Cerita Ipda Tamsil di Bulukumba Jadi Polisi

Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Ipda Tamsil SHM, tidak pernah berniat ataupun membayangkan bahwa dirinya bakal menjadi anggota kepolisian.

Kecintaannya dengan dunia medis, membuat perwira polisi tersebut sejak tingkat sekolah menengah atas (SMA), sudah menempuh pendidikan di bidang kesehatan.

Tamsil terdaftar sebagai alumni Sekolah Pendidikan Kesehatan Depkes Banta-bantaeng, Makassar tahun 1996.

Pria kelahiran Sinjai 39 tahun silam itu, mendaftar polisi setelah menginjakkan kakinya, untuk pertama kali di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar.

Baca: Satres Narkoba Polres Bulukumba Ciduk Pengedar Sabu-sabu, Ini Barang Buktinya

"Saat itu saya berpikir, apakah yang bertugas di sini (RS Bhayangkara), mulai perawat hingga dokternya polisi semua atau bukan ya? Dulu saya berpikir begitu," tutur Tamsil kepada TribunBulukumba.com, Sabtu (30/12/2017).

Setahun kemudian, tepatnya tahun 1997, dirinya mendapat kabar mengenai pendaftaran bintara polisi khusus kesehatan.

Saat itulah, Tamsil mencoba untuk mendaftar, dan pada akhirnya lulus.

"Yang daftar enam orang waktu itu, hanya satu yang gugur," tutur Tamsil.

Tidak sampai di situ, kecintaan Tamsil di dunia medis tidak terputus saat dirinya sudah menjadi salahsatu bagian dari keluarga besar Kepolisian.

Tamsil melanjutkan sekolah kesehatannya, dengan mendaftar di Akademi Keperawatan (Akper) Panakukang, Makassar.

Hingga akhirnya mendapat gelar Ahli Madya Keperawatan (Amd Kep) di tahun 2011.

Baca: Mau Belajar Disiplin Alasan Cewek Cantik Ini Gabung Satpol PP Bulukumba

Tamsil belum puas menggali ilmu di dunia kesehatan, Tamsil kembali mendaftar di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) pada tahun 2011.