Tak Ada Tanggul Sungai, Banjir Ancam Keselamatan Warga Borimasungguh Maros
Meski tidak meloncat, namun keselamatan warga juga terancam. Pasalnya, sungai Dusun Salarang tidak memiliki tanggul memadai.
Penulis: Ansar | Editor: Ardy Muchlis
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Kades Desa Borimasunggu, Maros Baru, Syamsul Rijal, berharap adanya tanggul diwilayahnya, Senin (25/12/2017).
Pasalnya, sungai Dusun Salarang sering meluap jika intensitas hujan meningkat.
"Hal tersebut membuat, pemukiman warga selalu banjir akibat luapan sungai. Hal tersebut terjadi setiap tahun, jika memasuki musim hujan," katanya.
Dia melanjutkan, meskipun tanggul pembatas sungai dan pemukiman, telah lama dikeluhkan warga, namun Syamsul tidak bisa berbuat banyak.
Syamsul telah mengusulkan pembuatan tanggul ke Provinisi Sulsel. Namun usulan tersebut belum pernah direspon. Hal ini membuat warga pasrah kebanjiran.
"Sudah lama kami usulkan pembuatan tanggul. Itukan bukan kewenangan kami. Tapi kewenangan provinsi. Sampai sekarang belum kepastian, apakah dimasukkan dalam anggaran atau tidak," katanya.
Syamsul menjelaskan, sebagian besar warga Borimasunggu bermukim bantaran sungai yang tidak dilengkapi dengan tanggul pembatas. Setiap musim hujan, keselamatan warga selalu terancam.
"Panjang sungai di Desa tersebut, sekitar dua kilometer. Di bantarannya, sejumlah penduduk kami mendirikan rumah. Padahal tidak ada tanggul," katanya.
Selain itu, Syamsul juga mengeluhkan terjadinya abrasi dibibir sungai. Apalagi Desanya tersebut merupakan hilir sungai dan menjadi tempat penampungan air dari Maros.
"Keselamatan warga semakin terancam dengan seringnya terjadi abrasi. Sementara daerah kami ini, tempat berkumpulnya air. Makanya, air selalu deras saat hujan. Ditambah lagi tidak ada tanggul," katanya.
