Terkait Kasus Guru Cubit Siswi di Wajo, Begini Reaksi Kadisdik Sulsel
Guru tersebut dipolisikan oleh salah satu orang tua siswanya, setelah diduga mencubit siswanya
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo rupanya sudah mengetahui insiden yang terjadi antara orangtua murid dengan Mala Yanti, guru SMAN 3 Kabupaten Wajo.
Mala Yanti diketahui telah dipolisikan oleh salah satu orang tua siswanya, setelah diduga melakukan kekerasan (cubit) kepada siswanya di sekolah.
Terkait dengan persoalan ini, None sapaan Kadisdik Sulsel belum bisa berkomentar banyak apa saja tindakan yang akan ia lakukan sebelum mengetahui secara jelas duduk perkaranya.
"Jadi kita mau meminta laporan dulu dari UPTD-nya disana, setelah itu kita kaji tindakan apa yang harus kami lakukan, " ujar None saat dikonfirmasi melelaui via telepon, Kamis (30/11).
Sebelumnya, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Wajo mengecam tindakan kriminalisasiini.
"Miris, kata itu cukup mewakili perasaan bangsa Indonesia ketika guru sebagai pendidik dilaporkan ke polisi hanya karena mencubit lengan siswanya, yang sebenarnya dia sedang menjalankan tugasnya sebagai pembina," kata Ketua GP Ansor Kabupaten Wajo Abd Malik Muhammad.
Menurut alumnus UIN Alauddin Makassar itu, UU No 35 Tahun 2013 tentang Perlindungan Anak yang sering dijadikan legal standing untuk mempolisikan guru, justru salah kaprah.
Karena hal ini terkait dengan ruang lingkup pendidikan, bukan dalam lingkup masyarakat umum atau keluarga. Inilah yang kami sebut sebagai upaya diskriminasi dan upaya kriminalisasi terhadap guru," kata Malik.
Menurutnya, jika ada pihak yang berusaha melakukan kriminalisasi terhadap guru, GP Ansor bersama Banser akan melakukan pendampingan.
"Kami mengutuk tindakan itu dan akan memberikan pendampingan kepada guru yang bersangkutan," imbuhnya. (*)
Sebelumnya, guru mata pelajaran bahasa Inggris SMAN 3 Kabupaten Wajo, Mala Yanti dilaporkan ke Polisi karena mencubit siswanya yang tidak menghiraukan larangan menggunakan handphone saat menerima materi tentang kewirausahaan beberapa waktu lalu. (sal)