Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cubit Siswi Karena Main HP di Kelas, Bu Guru di Wajo Dilapor ke Polisi

Pantauan TribunWajo.com, setelah empat jam, postingan itu pun mendapat ratusan like, dan 62 kali dibagikan.

Penulis: St Hamdana Rahman | Editor: Imam Wahyudi
st hamdana/tribunwajo.com
Guru SMAN 3 Kabupaten Wajo Mala Yanti (jilbab hitam) saat diberi kejutan ulang tahun oleh siswanya, beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan TribunWajo.com, St Hamdana Rahma

TRIBUNWAJO.COM, TANASITOLO - Kisah guru SMAN 3 Kabupaten Wajo yang dilaporkan siswinya ke polisi, viral di facebook.

Akun facebook: Wahyu Wahyuddin yang pertama kali membagikan kisah tersebut, Rabu (29/11/2017).

Pantauan TribunWajo.com, setelah empat jam, postingan itu pun mendapat ratusan like, dan 62 kali dibagikan.

Baca: Setelah Lepas Jilbab, Rina Nose Akhirnya Ungkap Alasan Bahagia Tanpa Agama. Sebut-sebut Mario Teguh

Baca: Sebelum Wafat, Pak Bondan Winarno Ditanya Apa Agamanya, Jawabannya Mak Jleb

Baca: Terima Kasih Pembaca! www.tribun-timur.com Kini Setengah Juta Lebih Visitors

Saat dikonfirmasi TribunWajo.com, guru yang bersangkutan, Mala Yanti, mengatakan dilapor ke polisi karena mencubit lengan siswinya karena bermain handphone saat menerima materi pada seminar kewirausahaan beberapa waktu lalu.

"Saya mencubit karena beberapa kali ditegur tapi tidak diindahkan. Apalagi, sekolah kami memang berlakukan larangan membawa HP bagi siswa saat jam pelajaran," kata Mala.

Lanjut Mala, dia tidak menyangka niatnya untuk mendidik malah berbuah laporan ke kepolisian.

"Saya sudah diperiksa tadi di kepolisian. Saya siap menghadapi kasus ini, apapun keputusannya. Semoga ada keadilan bagi pendidik seperti saya," kata ibu dua anak itu kepada TribunWajo.com saat ditemui di kediamannya, Kelurahan Tancung, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo.

Guru di Luwu

Siswa SMAN 1 Rampi atau SMAN 15 Luwu Utara, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyebut guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di sekolahnya malas mengajar.

Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 1 Rampi, Wahyudi Sigi, membeberkan kalau guru ASN di sekolahnya hanya mengajar satu kali dalam tiga bulan.

SMAN 1 Rampi, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
SMAN 1 Rampi, Luwu Utara, Sulawesi Selatan. (chalik mawardi/tribunlutra.com)

 "Kami hanya sekali dalam tiga bulan diajar oleh guru-guru ASN," kata Wahyudi kepada TribunLutra.com, Selasa (28/11/2017).

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved