Gunung Agung - Asap Putih Muncul di Puncak dan Sumber Letusan Makin Dangkal
Berdasarkan pantauan pada Minggu (24/9/2017), aktivitas magma berada pada kedalaman 1-2 km di bawah puncak gunung.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejak status Gunung Agung di Karangasem, Bali, dinaikan menjadi awas pada Jumat (22/9/2017) lalu. Warga sekitar Desa Adat Sogra, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali seluruhnya telah mengungsi.
Berdasarkan pantauan pada Minggu (24/9/2017), aktivitas magma berada pada kedalaman 1-2 km di bawah puncak gunung. Pergerakan naik magma ini ditandai dengan makin meningkatnya intensitas gempa vulkanik dangkal.
"Kegempaan dalam mengalami pelambatan, tapi gempa dangkal meningkat perlahan, artinya sumber letusan makin dangkal," kata Gede Suantika, kepala bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG.
Baca: LIVE STREAMING MOTOGP ARAGON 2017 - Vinales Start Terdepan, Lorenzo Kedua, Rossi di Mana?
Dari pantauan di pos jaga juga mencatat sering terjadinya gempa tektonik lokal dengan skala besar di sekitar Gunung Agung. Bahkan mencapai 3,5 magnitudo.
Sejak pukul 00.00-12.00 Wita tercatat 332 kali gempa vulkanik dalam, 211 kali vulkanik dangkal dan 43 kali grmpa tektonik lokal.
Mengenai kemungkinan erupsi tidak bisa dipastikan kapan terjadi. Bahkan kemungkinan untuk menurunkan status juga bisa terjadi.
Baca: Manakah yang Lebih Pintar, Anjing atau Serigala? Hasilnya Mengejutkan
"Tidak bisa dipastikan kapan, tergantung aktivitas kegempaan," kata Suantika.
Selain aktivitas kegempaan, dari pemantauan juga menunjukan adanya asap putih solfatara di puncak Gunung Agung. Kemunculan asap putih ini terlihat dari sejumlah tempat. Baik dari pos pemantau maupun dari sisi utara gunung.
"Secara visual terlihat asap putih setinggi 200 meter di puncak gunung," ujarnya. (*)
Berita ini sudah diterbitkan di Kompas.com dengan judul Magma Gunung Agung Terus Bergerak Naik, Sumber Letusan Makin Dangkal
Baca: Survei Poltracking, Demokrat Anggap Semua Kader Sosialisasi Pribadi