Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bidan Irawaty, Anggap Pasien Sebagai Sahabat dan Ponsel 'On' 24 Jam

Dalam melayani, perempuan kelahiran Luwu 17 Agustus 1976 ini, menjadikan pasiennya sebagai sahabat

Penulis: Ansar | Editor: Ardy Muchlis
ANSAR/TRIBUN TIMUR
Bidan Irawaty (41) penanggugjawab Persalinan Puskesmas Turikale, Kabupaten Maros. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Bidan Irawaty (41), pencetus Program Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) Puskesmas Turikale.

Progtam ini mendapat penghargaan Kementerian kesehatan.

Lantas apa tips Bidan Irawati dalam melayani masyarakat.

Penanggugjawab Persalinan Puskesmas Turikale, Kabupaten Maros itu telah mendapatkan pujian dari sejumlah pasienya, karena humanis saat melakukan pelayanan.

Menurut perempuan kelahiran Luwu 17 Agustus 1976 itu dalam melayani menganggap pasien sebagai sahabat.

Pasien bebas menyampaikan curhatan atau keluhannya selama hamil.

Jika pasien meminta pendapat supaya bayinya sehat, Irawaty menanggapinya dengan santai dan senyuman. Hal ini membuat pasien merasa nyaman.

Bagi PNS tahun 1998 ini, kepuasan dan keselamatan pasien yang akan melahirkan, menjadi tugas utamanya. Dia tidak menginginkan pasien mengeluhkan pelayanan persalinan.

Berbagai suka duka yang telah ditemuinya. Ira mengaku senang dalam menolong ibu yang akan melahirkan. Sejumlah ibu yang melahirkan ditanganinya dengan selamat.

"Membantu ibu untuk melahirkan, itu pekerjaan mulia. Kalau lahir itu bayi dengan selamat, kami bidan merasa puas dan senang. Kami jadikan pasien sebagai sahabat perempuan," katanya.

Menurutnya, profesi bidan menjadi pekerjaan yang mulia dan dekat dengan warga. Sekitar 90 persen persalinan ditangani oleh bidan. Sementara 10 persen diantaranya oleh dokter.

Warga merasa lebih dekat ke bidan daripada ke dokter. Pasien yang ditangani dokter, merupakan rujukan dari bidan Puskesmas maupun tempat praktik.

Sementara untuk dukanya, jika keluar malam dari rumahnya di Jalan Makmur Dg Sitakka, Lingkungan Tapieng, Kelurahan Boribellaya, untuk menangani pasien di Puskesmas, kadang dia dimarahi sama suaminya, Syarifuddin.

Irawaty kerap keluar tanpa membangunkan sang suami. Dia keluar diam-diam dan menyetir mobil ke Puskesmas Turikale.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved