Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

EKSKLUSIF, Novel Baswedan Wawancara tentang Jenderal dan Pengikut-pengikutnya. Jangan Ketinggalan

Insiden penyiraman air keras di mukanya belum kelar, kini dilaporkan ke polisi oleh sejawatnya penyidik KPK.

Editor: Mansur AM
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center untuk menjalani perawatan lanjutan usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUN-TIMUR.COM - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tak henti-hentinya mendapat musibah.

Insiden penyiraman air keras di mukanya belum kelar, kini dilaporkan ke polisi oleh sejawatnya penyidik KPK.

Baca: TERPOPULER: Calon Mertua Tertipu Foto Ganteng, Kabar Mpok Silvi, Hinga Jenderal Polisi Jadi Tani

Kedua bola matanya belum pulih pasca penyerangan kejam terhadap dirinya lima bulan lalu, namun kini permasalahan kembali dihadapinya.

Novel Baswedan, penyidik senior lembaga anti korupsi KPK kembali menghadapi ujian justru dari atasan di institusinya sendiri.

Baca: Afgan dan Rossa Kompak ke Pesta Raisa dan Hamish. Kapan Nyusul Nikah? Ini Ekspresi Keduanya

Direktur Penyidikan KPK, Brigjen Pol Aris Budiman, melaporkan Novel terkait surat elektronik yang dikirimnya mengenai rekrutmen penyidik KPK.

Novel dianggap menyinggung integritas Direktur Penyidikan KPK tersebut.

Baca: Jessica Iskandar Mau Married Tahun Ini. Calonnya Aktor India Vishal Singh?

Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Brigjen Pol Aris Budiman saat memenuhi undangan pansus hak angket KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Brigjen Pol Aris Budiman saat memenuhi undangan pansus hak angket KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2017). (KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)

Brigjen Pol Aris Budiman, mulai muncul setelah namanya disebut dalam rekaman video tersangka keterangan tidak benar Miryam Haryani dalam kasus korupsi E-KTP.

Dalam rekaman itu Miryam menyebut Direktur Penyidikan KPK bagian dari penyidik KPK yang menemui sejumlah anggota komisi III DPR, membocorkan segala informasi KPK.

Selain itu di rekaman juga terungkap, ada kelompok penyidik KPK yang meminta uang 2 miliar rupiah agar kasus Miryam aman. Isu itu juga menjadi tema dalam program AIMAN yang tayang pekan lalu (28/8), “Musuh Dalam Selimut” di KPK?

Namun pimpinan KPK, Saut Situmorang, dalam wawancaranya menjelaskan telah memeriksa Direktur Penyidikan dan Aris mengatakan hal itu tidak benar.

Sehari setelah itu, Selasa (29/8/2017) Direktur Penyidikan KPK, Brigjen Pol Aris Budiman, seorang diri memenuhi panggilan khusus Pansus KPK di DPR, meski ia melenggang tanpa izin pimpinan.

Ia pun dibombardir pertanyaan anggota Pansus terkait isu permintaan uang untuk kasus korupsi. Tidak hanya itu, Ia juga ditanya mengenai penyidik senior KPK yang kerap menentang keras kebijakannya. Novel Baswedan adalah penyidik senior KPK tersebut.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved