Keterlaluan! Bos Travel Beli Tas Branded, Rumah Mewah & Liburan Pakai Uang Jamaah Umrah
Satu per satu kedok Biro Perjalanan Haji & Umrah First Travel menilep uang jamaah mulai terbongkar. Misteri aliran dana uang ribuan jamaah umrah yan
TRIBUN-TIMUR.COM - Satu per satu kedok Biro Perjalanan Haji & Umrah First Travel menilep uang jamaah mulai terbongkar.
Misteri aliran dana uang ribuan jamaah umrah yang terkatung-katung mulai terungkap.
Baca: TERPOPULER: Survei Golkar Makassar soal Danny Hingga Raja Gowa Dibilangin Gegabah
Ribuan calon jemaah umrah korban dugaan penipuan dan pencucian uang First Travel hingga kepolisian bertanya-tanya ke mana dana ratusan miliaran rupiah yang disetorkan hingga akhirnya rekening biro perjalanan tersebut tersisa Rp 2,8 juta.
Baca: TERPOPULER: Sosok Istri Kedua Opick, Artis Diponegoro, dan Foto Caisar Bareng Cewek
Padahal, setidaknya ada lebih Rp 1 triliun dana dari calon jemaah yang diserap First Travel.
Baca: Pantas Marah! Artis Ini Dibilangin Pelacur, Miskin, & Kata Jorok Lain oleh Wali Kota Terpilih
Hasil penelusuran sementara Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sebagian besar dana First Travel digunakan oleh Andika Surachman (31)-Anniesa Hasibuan (31) untuk investasi, membayar properti dan mobil mewah hingga barang-barang pribadi mewah nan bermerek atau branded.

Demikian diungkapkan Ketua PPATK, Kiagus Ahmad Badaruddin, kepada Tribun, Senin (21/8/2017) malam.
"Iya betul, uangnya sebagian digunakan untuk beli rumah dan kendaraan, sebagian diinvestasikan, dan ada yang untuk kepentingan pribadi," ungkap Kiagus.
Kiagus menyatakan, Bareskrim Polri menggandeng PPATK untuk menelusuri aliran dana First Travel. Meski permintaan penelusuran tersebut baru datang pada Senin lalu, PPATK telah melakukan penelusuran lebih dulu yang bersifat proaktif kelembagaan.
Menurutnya, ada 70 ribu calon jemaah yang telah menyetorkan dana perjalanan umrah kepada First Travel atau setidaknya lebih Rp1 triliun untuk pembayaran paket promo murah Rp 14,3 juta per orang. Jumlah tersebut diperkirakan bertambah karena tidak sedikit calon jemah yang menyetorkan dana Rp 25 juta per orang untuk paket reguler dan Rp 54 juta per orang untuk paket VIP.
Dari data kepolisian, dari 70 ribu calon jemaah yang telah menyetorkan dana kepada First Travel, ada 56 ribu calon jemaah yang gagal diberangkatkan ke Tanah Suci sejak 2015 dengan kerugian sekitar Rp 808,8 miliar jika seluruhnya merupakan paket umrah promo murah Rp 14,3 juta.
Menurut Agus, sebagian dana First Travel diinvestasikan oleh pemiliknya dalam bentuk pembelian saham perusahaan, valuta asing (valas) dan surat berjangka.
"Investasi juga ada. Ada yang dia simpan dalam bentuk valuta asing karena dia kan bisnisnya di bidang travel ke luar negeri. Lalu, ada yang bentuk asuransi dan surat berjangka," bebernya.