Honor Paskibra Hanya Rp 100 Ribu, Disdikpora Mamuju Salahkan Ini
Menurutnya, jumlah honor Paskibra itu sudah sesuai dalam DPA Paskibra, pasal anggaran seleksi Paskibra tahun 2017.
Penulis: Nurhadi | Editor: Mahyuddin

Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Mamuju, Zulfadly Rasyid, memberikan klarifikasi terkait honor 71 Paskibra Mamuju sesebesar Rp 100 ribu per orang.
Menurutnya, jumlah honor Paskibra itu sudah sesuai dalam DPA Paskibra, pasal anggaran seleksi Paskibra tahun 2017.
Honor Paskibra Mamuju tidak dianggarkan dalam APBD karena adanya pengalihan tanggung jawab SMA sederajat dari pemerintah kabupaten ke pemerintah provinsi.
"Ini gara-gara ada pengalihan tanggung jawab SMA dari kabupaten ke provinsi, jadi memang kita tidak anggarkan waktu ada pembahasan di Bappeda karena kita pikir ini sudah bukan tanggungjawab kabupaten," kata Zulfadly Rasyid kepada TribunSulbar.com di rumahnya, Sabtu (19/8/2017) malam.
Baca: Honor Paskibra Rp 100 Ribu di Mamuju, Respon Deputi Kemenpora RI Mengagetkan!
"Yang diseleksi menjadi Paskibra itu SMA, jadi asumsi saya waktu ditanya oleh Bappeda apalagi saya baru menjabat sebagai kepala bidang, saya bilang tidak usah dianggarkan, karena SMA sudah bukan tanggung jawab Pemkab," ujarnya menambahkan.
Ia menyebutkan, anggaran yang digunakan untuk menyeleksi Paskibra mulai dari tahap, kecamatan hingga tahap latihan atau karantina pada tahun ini, hanya sebesar Rp 250 juta.
"Waktu itu saya juga pusing, karena menurut saya ini simpangsiur atau kurang jelas, sehingga saya bernisiatif saat itu untuk menyelipkan hanya untuk anggaran latihan, dan tidak ada untuk anggaran seleksi," ucap Zulfadly.
"Paskibra inikan ada dua tahapan, seleksi dengan pelatihan, jadi seleksinya tidak masuk hanya pelatihanya yang kita anggarkan Rp 250 juta."
Baca: Mengapa Honor Paskibra Mamuju Hanya Rp 100 Ribu? Baca Perdebatan Ini
Ia menuturkan, anggaran Paskibra Kabupaten Mamuju harusnya mencapai Rp 500 juta, seperti tahun-tahun sebelumnya, namun pada tahun ini hanya sebesar Rp 250 juta.
"Untuk pakaian seragam Paskibra saja itu hanya Rp 300 ribu yang kita anggarkan, itu sebenarnya tidak cukup seragam Paskibra satu pasang," ujar Zufadly
Ia kaget melihat adanya keluhan dari keluarga Paskibra mengenai uang saku tersebut.
"Saya kaget waktu lihat itu postingannya Perwitasari. Sehingga saya sampaikan melalui komentar bahwa anggaran Paskibra Kabupaten Mamuju dengan Pemprov itu hampir lima kali lipat, karena anggaran Provinsi itu hampir mencapai Rp 1 miliar lebih sementara kita hanya Rp. 250 juta," tutur Zulfadly.