BPS Sulbar: Biaya Pendidikan dan Bawang Merah Beri Andil Inflasi Hingga 0,06 Persen

Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi

TRIBUNSULBAR.COM, SIMBORO - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar kembali merilis data perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi Sulbar selama Juli 2017, di Aula Kantor BPS Sulbar, Jl. Marthadinata, Kelurahan Simboro, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Selasa (1/8/2017).

Berdasarkan hasil pemantauan harga eceran berbagai komoditas barang dan jasa yang dilakukan BPS di Kota Mamuju pada bulan Juli 2017, terjadi deflasi sebesar 0,06 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 128,92 pada Juni 2017 menjadi 129,00 pada Juli 2017.

Baca: Kunjungan Kerja, Kasdam XIV Hasanuddin Sempatkan Main Tennis Bersama Bupati Mamuju

Kepala BPS Sulbar, Suntono mengungkapkan, laju peningkatan IHK di daerah Mamuju disebabkan peningkatan IHK pada beberapa kelompok pengeluaran.

Seperti peningkatan IHK pada kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau sebesar 0,26 persen, kelompok perumahan, air, listri, gas, dan bahan bakar sebesar 0,08 perse, Juga kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 13,64 persen.

Baca: Polda Rilis Perkembangan Kasus Dugaan Korupsi APK di KPU Sulbar

Sedangkan tiga kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi yaitu bahan makanan sebesar 2,47 persen, kelompok sandang 0,01 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,57 persen.

Sementara kelompok kesehatan relatif stabil atau tidak mengalami perubahan.

"Peningkatan IHK di daerah Mamuju pada bulan Juli ini, itu dominan dipengaruhi tiga kelompok pengeluaran tersebut," Jelas Suntono.

Masing-masing kelompok pengeluaran tersebut, memberikan sumbangsi Inflasi/deflasi berdasarkan bobot dan tingkat harga yang terjadi pada kelompok tersebut pada bulan Juli.

Baca: 17 Oknum Polisi Polda Sulbar Dipecat, Kasus Narkoba dan Malas Ngantor

Kelompok lain yang yang memberi andil inflasi adalah kelompok pendidikan rekreasi dan oleh raga sebesar 0,69 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04 persen.

Kemudian kelompok perumahan, air, listri, gas dan bahan bakar memberikan andil sebesar 0,02 persen.

Sedangkan kelompok yang memberikan andil deflasi sebesar 0,60 persen adalah kelompok bahan makanan, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen.