Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Giliran FIK Ornop Sulsel Kecam Pemukulan Aktivis Walhi yang Calon Pengantin Baru

Peristiwa nahas itu dialami Amin saat dia mempersiapkan proses pernikahannya. Al Amin akan melangsungkan akad nikahnya di Galesong, Takalar, Sabtu (5/

Penulis: AS Kambie | Editor: AS Kambie
dok.tribun
Al Amin memperlihatkan matanya setelah dipukul oleh oknum TNI di Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat (28/7/2017) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Forum Informasi dan Komunikasi Organisasi Non Pemerintah (FIK Ornop) Sulsel mengecam pemukulan aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Muh Al Amin oleh oknum TNI, , Jumat (28/7/2017) siang.

Kecaman FIK Ornop Sulsel disampaikan Koordinator FIK Ornop Sulsel M Asram Jaya ke Tribun-Timur.com, Minggu (30/7/2017) malam.

Al Amin adalah Kepala Departemen Kampanye Walhi Sulsel. Dia mengalami penganiayaan oleh oknum TNI di Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, usai mengikuti acara di Daya. Mata kanan alumnus Jurusan Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Unhas itu memar.

“Sehubungan dengan peristiwa penganiayaan terhadap saudara Muh Al Amin, maka Forum Informasi dan Komunikasi Organisasi Non Pemerintah (FIK ORNOP Sulsel) menyatakan tindakan penganiayaan oleh oknum TNI di bawah naungan Pangdam XIV Hasanuddin merupakan tindakan sewenang-wenang dan bentuk arogansi oknum militer,” jelas Asram.

FIK Ornop Sulsel menilai, tindakan tersebut adalah bukti militer belum terhindar dari perilaku kasar terhadap masyarakat sipil sekaligus bentuk arogan dengan tidak menghormati pranata pranata hukum yang ada.

“Tindakan tersebut telah mencederai institusi TNI sehingga masyarakat sipil bisa kehilangan keprcayaan terhadap TNI yang seharusnya menjadi bagian dari rakyat,” tegas Asram.

FIK Ornop Sulsel mendesak Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Agus Surya Bakti untuk memberikan sanksi kepada oknum TNI yang melakukan penganiayaan terhadap Al Amin.

Al Amin memilih jalur damai setelah dipertemukan dengan oknum tentara yang sudah memukulnya di kantor Polsek Tamalanrea. Awalnya, tentara itu ingin menggiring Al Amin ke asrama, tapi Delegasi Indonesia pada pertemuan tahunan Bank Dunia di Washington, 29 September -11 Oktober 2016 itu menolak.

Al Amin tiba-tiba didatangi oleh oknum TNI saat sedang menyetir mobil dari di Jl Perintis. Tanpa bicara, oknum tentara itu langsung memukul wajah Al Amin setelah memaksanya menghentikan kendaraan dan membuka pintu mobil.

Oknum tentara itu menyebut Amin sudah menabrak istrinya. Dia baru sadar dan minta maaf setelah Al Amin bertemu dengan istrinya di kantor polisi. “Jadi istrinya itu jatuh sendiri, justru dia yang tabrak mobil saya. Dia rem mendadak dan jatuh di depan mobil saya,” kata Amin.

Peristiwa nahas itu dialami Amin saat dia mempersiapkan proses pernikahannya. Al Amin akan melangsungkan akad nikahnya di Galesong, Takalar, Sabtu (5/8/2017).

“Itu juga (persiapan pernikahan) yang saya pertimbangkan hingga saya memilih tidak melanjutkan kasus ini. Selain karena dia (tentara itu) sudah meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Tapi bukan berarti, saya merestui tindakan seperti itu,” jelas Amin.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved