Salu Kula Kini Jadi Obyek Wisata Favorit di Luwu Utara
Salah seorang pengunjung asal Kecamatan Sukamaju, Ikram, menyebut keunggulan Salu Kula karena mudah diakses.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Obyek wisata permandian Salu Kula kini jadi favorit warga Luwu Utara menghabiskan hari libur.
Ratusan bahkan ribuan pengunjung memadati obyek wisata yang beroperasi setahun lalu saat akhir pekan atau libur lebaran seperti sekarang ini.
Lokasinya yang mudah dijangkau, hanya sekitar dua kilometer dari pusat kota jadi keunggulan Salu Kula.
Secara administrasi Salu Kula masuk dalam wilayah Desa Kamiri, Kecamatan Masamba, Luwu Utara.
Awalnya permandian ini digagas oleh pemerintah dan pemuda setempat pada Juli 2016 lalu.
Kala itu Salu Kula belum dikenal banyak orang.
Untuk menarik pengunjung, didirikan lima unit gazebo ukuran 2,5 X 2,5 meter dan fasilitas umum seperti ruang ganti dan toilet.
Pengelolah tidak memasang tarif masuk, tergantung keikhlasan pengunjung, waktu itu.
Setahun berlalu jumlah gazebo sudah mencapai puluhan.
Jasa penyewa ban juga sudah mulai ramai.
Pengelola pun mulai mamasang tarif masuk Rp 2.000 per orang.
Biaya sewa gazebo sudah Rp 50 ribu.
Salah seorang pengunjung asal Kecamatan Sukamaju, Ikram, menyebut keunggulan Salu Kula karena mudah diakses.
Suasana alamnya sejuk, dekat dari perkampungan, dan air sungai yang jernih dan dangkal.
"Jadi kita tidak takut membawa anak-anak mandi karena air sungainya dangkal dan arusnya tidak begitu kencang," kata Ikram kepada TribunLutra.com, Kamis (29/6/2017).
Ikram ke Salu Kula bersama keluarga besarnya.
"Ini ada istri dan anak," paparnya.
Keamanan dan keramahan warga setempat juga merupakan salah satu faktor tingginya pengunjung Salu Kula.
"Kami selalu berupaya bagaimana pengunjung bisa meras betah di Salu Kula ini," kata Rasdin, warga setempat.