Full Day School Dibatalkan, Ini Respon Kepala SMK Latanro Enrekang
Menurutnya, program tersebut tidak bisa diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya daerah pelosok.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Kepala SMK Latanro Enrekang Baharuddin menyambut baik pembatalan program full day school oleh Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, program tersebut tidak bisa diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya daerah pelosok.
Itu dikarenakan para siswa di daerah pelosok jika sore hari masih harus membantu orangtuanya di ladang pertanian.
"Salah satu contohnya adalah sekolah kami di SMK Latanro, karena mayoritas siswanya berasal dari daerah pelosok," kata Baharuddin kepada TribunEnrekang.com, Senin (19/6/2017).
Baca: Pemkab Enrekang Luncurkan Program Maccuccung Centre, Ini Tujuannya
Dia menjelaskan, penerapan full day school dapat membuat siswa terlambat pulang ke rumahnya.
Bahkan bisa sampai malam hari, para siswa baru tiba di rumahnya karena jarak tempuh antara rumah dan sekolah yang sampai dua jam.
"Jelas itu sangat memporsir waktu siswa dan mengancam keselamatan para siswa kami," ujar Baharuddin.(*)