Anggota DPRD Lutra, Karemuddin; Yang Menolak Pemekaran Itu Kampungan

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi

TRIBUNLUTRA.COM, BAEBUNTA --Anggota DPRD Kabupaten Luwu Utara menyikapi spanduk bertuliskan menolak Lara jadi Ibu Kota Kecamatan Baebunta Selatan.

Anggota DPRD Luwu Utara, Karemuddin menyebutkan bahwa oknum membentangkan spanduk tersebut sebagai orang kampungan .

"Ini mi yang dikatakan kampungan dan pekerjaan orang dangkal pikirannya," kata Karemuddin menyikapi spanduk tersebut, Senin (5/6/2017).

Menurut dia pemekaran tujuannya untuk percepatan pembangunan dan mendekatkan pelayanan.

Baca: Kata Indah Putri Soal Rencana Pemekaran 3 Kecamatan Luwu Utara 2017

"Dimana pun Ibu Kota bukan masalah yang paling inti Kecamatan dulu di mekarkan. Kok malah penolakan bergabung dengan ancaman pula," katanya.

Spanduk bertuliskan menolak Lara jadi ibu kota kecamatan terpajang di depan kantor Desa Mario, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Minggu (4/6/2017).

Informasi yang dihimpun TribunLutra.com, spanduk sengaja dipasang warga setempat yang kecewa dengan rencana pemekaran Kecamatan Baebunta Selatan.

"KAMI MENOLAK BERGABUNG DALAM PEMEKARAN KEC. BAEBUNTA SELATAN BILA IBU KOTA KECAMATAN BERADA DI LARA!!" demikian bunyi kalimat di spanduk itu.

DPRD Luwu Utara tengah membahas Ranperda pembentukan Kecamatan Sukamaju, Baebunta Selatan, dan Sukamaju Selatan.

Khusus Baebunta Selatan, Desa Lara rencananya dijadikan ibu kota kecamatan.

Baca: Ketua DPRD Luwu Utara Malu Ketika Masyarakat Seko Demo

Hal ini yang ditolak sebagian warga Mario yang mengiginkan ibu kota kecamatan di desa mereka.

Bahkan warga Desa Salulemo juga dikabarkan menolak Lara jadi ibu kota kecamatan.

Penetapan Baebunta Selatan sebagai kecamatan baru rencananya dilakukan dalam waktu dekat.(*)