Temannya Unjuk Rasa Tolak Eksploitasi Alam, Pemuda Enrekang Ini Tuntut Turunkan Uang Panaik
Menurut Takbir, dia membuat khusus tulisan tersebut karena kecewa dengan kondisi saat ini dimana uang panaik (mahar pernikahan) semakin mahal.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Ada yang menarik dari aksi unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Masyarakat Tolak Eksploitasi Alam Enrekang di Kantor Bupati Enrekang, Kelurahan Leoran, Kecamatan Enrekang, Selasa (23/5/2017).
Disaat rekan-rekannya membentangkan spanduk protes, pemuda bernama Takbir (20) ini, malah membentangkan kertas HVS dengan tulisan 'Turunkan Uang Panai'.
Menurut Takbir, dia membuat khusus tulisan tersebut karena kecewa dengan kondisi saat ini dimana uang panaik (mahar pernikahan) semakin mahal.
"Uang panaik terlalu mahal saat ini, jadi skalian juga kita protes," kata Takbir kepada TribunEnrekang.com, Selasa (23/5/2017).
"Masa ada uang panai sampai Rp 1,3 miliar, itu tidak masuk akal," Takbir menambahkan.
Baca: Inilah Penampakan Uang Panai Rp 1 Miliar di Jeneponto, Dibungkus Plastik dalam Koper
Dia berharap, uang panaik tidak menjadi ajang adu gengsi di masyarakat agar para pemuda di Sulsel bisa lega menjalani kehidupannya.