Kuda Bagi Warga Tolo-tolo Jeneponto, ke Kebun Ditunggangi ke Pasar Dijual
Hampir di setiap kolong rumah warga terdapat kuda yang diikat pada tiang penyanggah rumah.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ilham Mangenre
muslimin emba/tribunjeneponto.com
Kuda petani di Kelurahan Tolo Utara, Kecamatan Kelara, Jeneponto, Selasa (23/05/2017) siang,
muslimin emba/tribunjeneponto.com
Kuda petani di Kelurahan Tolo Utara, Kecamatan Kelara, Jeneponto, Selasa (23/05/2017) siang,
muslimin emba/tribunjeneponto.com
Kuda petani di Kelurahan Tolo Utara, Kecamatan Kelara, Jeneponto, Selasa (23/05/2017) siang,
muslimin emba/tribunjeneponto.com
Kuda petani di Kelurahan Tolo Utara, Kecamatan Kelara, Jeneponto, Selasa (23/05/2017) siang,
muslimin emba/tribunjeneponto.com
Kuda petani di Kelurahan Tolo Utara, Kecamatan Kelara, Jeneponto, Selasa (23/05/2017) siang,
muslimin emba/tribunjeneponto.com
Kuda petani di Kelurahan Tolo Utara, Kecamatan Kelara, Jeneponto, Selasa (23/05/2017) siang,
muslimin emba/tribunjeneponto.com
Kuda petani di Kelurahan Tolo Utara, Kecamatan Kelara, Jeneponto, Selasa (23/05/2017) siang,
Muslimin Emba/Tribunjeneponto.com
TRIBUNJENEPONTO.COM, KELARA- Hewan ternak kuda bagi petani Kelurahan Tolo Utara, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, tak sebatas sarana sarana transportasi primadona, melainkan juga komiditi pasar.
Selasa (23/05/2017) siang di Kampung Tolo-tolo, Tolo Utara, seorang warga terlihat menarik kudanya yang sedang mengangkut rumput yang dikemas dalam karung.
Saat dihampiri, seorang warga bernama Rabana (43), mengaku akrab berkuda kuda ke kebunnya.
"Kalau ke kebun naik kuda, pulang dipake angkut makanannya, banyak gunanya, kalau panen jagung kita pake angkut, sama padi juga begitu," kata Rabana.
Hampir di setiap kolong rumah warga terdapat kuda yang diikat pada tiang penyanggah rumah.
Selain digunakan mengangkut hasil bumi, biasanya warga setempat menunggangi kudanya ke pasar Tolo, sekitar 4 kilometer dari kampung itu.
"Kadang dipake juga ke pasar, apalagi kalau sudah besar anaknya, kita bawa ke pasar baru di jual tapi biasanya hari sabtu baru ramai pasar kudanya," ujar Rabana.
Pasar Tolo yang terletak di Kelurahan Tolo Kota berjarak 15 kilo meter dari kota Buntosunggu, Ibu kota Jeneponto.
Hanya buka dua hari dalam sepekan, Selasa dan Sabtu.
Kuda bagi kehidupan warga Tolo telah melekat sejak dahulu kala, selain sebagai tunggangan saat berperangan melawan penjajahan kolonial belanda, daging kuda juga digunakan sebagai bahan dasar makanan khas Jeneponto, seperti konro, gantala jarang, dan coto kuda. (*)
