Bikin Melongo! 5 Wanita yang Uang Panaik dan Maharnya Termahal, No 4 dan 5 Dihadiahi Mobil Mewah
Jika mampu memberi uang panaik berarti siap secara lahir batin untuk membangun bahtera rumah tangga
TRIBUN-TIMUR.COM - Pada masa Kerajaan Bone serta Gowa dan Tallo, jika ada seorang laki-laki hendak meminang perempuan entah dari kalangan bangsawan maupun bukan, wajib menyerahkan uang panaik.
Jika tidak diserahkan, konsekuensinya adalah pinangan itu jelas ditolak.
Uang panaik hanya diserahkan kepada perempuan dari suku Bugis, Makassar, dan Mandar.
Uang panaik dimaksudkan sebagai penanda jika si laki-laki yang kelak akan menjadi suami akan mampu menafkahi istrinya.
Nah, sebaliknya, jika tidak mampu atau memiliki uang panaik, bagaimana mungkin kelak akan memberi nafkah.
Baca: Gadis Wajo Ini Bunuh Diri Diduga karena Orangtuanya Tolak Uang Panaik Sedikit
Jika mampu memberi uang panaik berarti siap secara lahir batin untuk membangun bahtera rumah tangga.
Menikah pun tak cukup jika hanya bermodalkan cinta.
Uang panaik pada esensinya bukanlah uang untuk membeli calon istri.
Baca: Memalukan, Jessica Iskandar dan Ruben Onsu Sindir Aib Ayu Ting Ting dan Raffi Ahmad
Uang panaik adalah uang belanja atau mahar atau uang untuk membiayai pesta yang akan digelar keluarga calon mempelai perempuan.
Namun, seiring dengan perubahan zaman, esensi uang panaik mulai bergeser.
Awalnya adalah uang belanja, tapi kini bagi sebagian kalangan, uang panaik menjadi simbol prestise dan gengsi.
Baca: Cerita Memilukan Perempuan 22 Tahun, Saya Diperkosa 5 Kali Seminggu
Bahkan, ada oknum ambil untung.