Begini Perjuangan Ibu Hamil di Kampung Bonti Pangkep untuk Bersalin, Susuri Hutan, Hadapi Ular
Tidak ada akses jalan yang layak di kampungnya untuk menjangkau ibu kota kecamatan.
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Mahyuddin
TRIBUNPANGKEP.COM, BALOCCI - Warga Bonti, Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep, Sulsel, Masna, bercerita pengalaman dan kondisi ibu hamil di kampungnya.
Masna pernah merasakan sulitnya menjangkau puskesmas di ibu kota kecamatan untuk bersalin.
Tidak ada akses jalan yang layak di kampungnya untuk menjangkau ibu kota kecamatan.
Dia harus dipapah selama dua jam lamanya menuju Puskesmas Balocci.
Masna diangkut menggunakan tandu terbuat dari sarung dan dua bambu yang dipapah oleh empat keluarganya.
Melewati hutan belantara, menempuh perjalan kaki selama 2 jam dari Kampung Bonti menuju Puskesmas Balocci.
Baca: Kanit III Tipidter Polres Pangkep: Cakep, 22 Tahun, Perwira, Hobinya Keren
"Di tengah perjalanan ketuban saya pecah, di situ saya harus tahan sakit lagi sampai di Puskesmas. Saya harus berjuang untuk anak saya," kata Masna saat ditemui di depan Pasar Balocci, Pangkep, Minggu (13/5/2017).
Seingat Masna, pernah juga saat dirinya dipapah hujan turun.
Mereka harus singgah di Gua yang ada di pinggir hutan untuk berteduh.
Dingin, sakit tak tertahankan membuat wanita kuat yang sehari-hari berladang itu tak mengeluh.
Barulah saat hujan berhenti Masna dan rombongan melanjutkan perjalanan.
Cobaan lain yang dihadapi Masna dan ibu hamil lainnya di Kampung Bonti ketika ada binatang liar di hutan.
Mereka harus melawan atau menghindar.
"Kadang suami dan keluarga hadapi hewan liar di hutan. Begitulah kami di perkampungan Bonti, beruntunglah ibu hamil yang sampai tepat waktu di Puskesmas. Ada juga yang meninggal dalam perjalanan," ujarnya.
Ibu hamil di Kampung Bonti semua mengalami hal yang sama.
Beruntunglah saat ini akses jalan Bonti dilirik Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Kodim 1421 Pangkep dan sementara dalam pengerjaan.(*)