Perawat RSUD Sultan Dg Radja Bulukumba Dilatih Manajemen Nyeri
Merupakan tindak lanjut dari hasil survei simulasi akreditasi yang dilaksanakan pada 20-23 Maret yang lalu.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA - Manajemen RSUD Andi Sulthan Daeng Radja mengadakan Pelatihan Manajemen Nyeri untuk petugas kesehatan terutama perawat dan bidan di lantai II RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, Jumat (28/4/2017).
Direktur RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba Abd Rajab mengtaakan, kegiatan itu merupakan kerjasama antara Bidang Keperawatan dan Bidang Pengembangan SDM (Diklat).
Pelatihan ini dihadiri 75 peserta dengan pemateri dua dokter spesialis anastesi dan 1 orang perawat anastesi.
Baca: VIDEO: Teknisi Masjid Istiqlal Jakarta Latih Pengurus Masjid di Bulukumba
Baca: Tabrak Anjing, Mobil Avanza Terguling ke Kebun Warga di Bulukumba
Abdul Rajab mengatakan, pelatihan ini selain meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam hal pelayanan kepada pasien, juga merupakan tindak lanjut dari hasil survei simulasi akreditasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 20-23 Maret yang lalu.
"Oleh karena itu kami memberikan amanah kepada Bidang Keperawatan bekerjasama dengan diklat untuk melaksanakan kegiatan ini" katanya.
Terpisah, Kepala Seksi Rawat Khusus, Irawati, menyatakan bahwa surveyor akreditasi merekomendasikan agar minimal 80% persen perawat dan bidan perlu untuk mendapatkan pelatihan manajemen nyeri.
Sementara itu, Andi Baso Tombong, Kepala Seksi Rawat Jalan dan Rawat Inap, menambahkan, pengelolaan nyeri merupakan salah satu pelayanan yg sebenarnya perlu terus ditingkatkan kualitasnya mengingat hampir semua pasien masuk ke RS dengan keluhan nyeri (sakit pada bagian tubuh tertentu). (*)