INSA Makassar Gandeng Polimarim AMI Kampanye Keselamatan Pelayaran
Keselamatan Pelayaran tersebut terkait program Menuju Tol Laut dan Indonesia sebaga Poros Maritim Dunia.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kampus Politeknik Maritim (Polimarim) AMI Makassar bersama DPC INSA Makassar menggelar kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran Nasional di Auditorium Polimarim AMI, Jl Nuri Baru No 1, Makassar, Kamis (27/4/2017).
Indonesian National Shipowners' Association (INSA) atau asosiasi perusahaan pelayaran di Indonesia menggagas kampanye keselamatan pelayaran tersebut terkait program Menuju Tol Laut dan Indonesia sebaga Poros Maritim Dunia.
Kegiatan yang juga menggandeng Forum Komunikasi Maritim Indonesia (Forkami) tersebut menampilkan pemateri Capt Bertyno, Kabid Lalulintas Laut Otoritas Pelabuhan (OP) Utama Makassar dan Dr Sutikno Pandoyo dari Forkami.
Direktur Polimarim AMI Makassar Amrin Rani SE MM mengatakan, kegiatan kampanye keselamatan pelayaran ini melibatkan beberapa instansi perhubungan laut. Kegiatan ini diikuti taruna-taruni senior yang bersiap untuk praktik laut (Prala).

“Dengan gerakan kampanye ini, kami ingin menularkan ilmu-ilmu keselamatan pelayaran dari parktisi kepada para taruna-taruni Polimarim AMI. Karena pengalaman mereka di laut tak diragukan lagi,” ujarnya.
Baca: Donor Darah, Taruna Polimarim AMI Sumbang 59 Kantong Darah
Baca: Senam Kolosal Buka Peringatan Hardiknas Kopertis IX di Kampus Polimarim AMI
Program Tol Laut
Bertyno saat memberikan materinya, bertema tentang program tol laut pemerintah yang saat ini sudah berjalan. Namun diakui adanya inefisiensi dalam pelaksanaannya. Program Tol Laut ini dilatarbelakangi adanya disparitas atau kesenjangan harga yang cukup tinggi antara wilayah barat dan timur.
“Akibatnya pertumbuhan ekonomi yang terpusat di Jawa mengakibatkan transportasi laut di Indonesia tidak efisien dan mahal. Kenapa demikian, tidak efisien, karena tidak adanya muatan balik dari wilayah di Indonesia timur,” jelasnya.
Program tol laut ini tak lain kebijakan pemerintah Jokowi-JK yang bertujuan agar terjamin kesediaan barang dan mengurangi perbedaan barang yang tinggi. Juga menjami angkutan barang ke daerah terpencil, tertinggal, terluar, dan perbatasan.
“Jaringan trayek angkutan tol laut untuk tahun 2017 berjumlah 13 trayek, 6 trayek dilayani Pelni dan 7 trayek oleh perusahaan swasta lewat pelelangan umum. Jenis barang yang diangkut meliputi beras, kedelai, cabai, bawang merah, gula, minyak goreng, terigu, daging sapi, daging ayam, telur, ikan segar,” kata Bertyno.
Baca: Mulai Mei 2017, Polimarim AMI Bakal Adakan Ujian Kompetensi Profesi Sendiri
Baca: Polimarim AMI Makassar Bukan AMI Veteran yang Ditutup Kopertis IX Sulawesi
No Safety No Sailing