Bocah 10 Tahun Ini Ditinggalkan Ibunya, Kini di RSUD Massenrempulu Enrekang
Dirinya nampak sulit bernapas, dia sesekali merintih karena sakit yang harus ia rasakan sejak lahir.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
lihat foto
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Bocah dari Dusun Paredean, Desa Buntu Batuan, Kecamatan Malua, Nur Aisyah (10) kini terkulai lemah di Rumah Sakit Umum (RSU) Massenrempulu Enrekang.
Tubuhnya yang kurus dan lemah, memaksanya melewati hari-harinya dipembaringan.
Di usia yang sudah 10 tahun, berat badannya hanya 8,3 kilogram.
Dirinya nampak sulit bernapas, dia sesekali merintih karena sakit yang harus ia rasakan sejak lahir.
Nur Aisyah (10) sudah dua bulan dirawat oleh pamannya, Gazali (28) dan Neneknya, Suriani (55).
Ibu kandungnya, Suliati (31), tega meninggalkannya sejak tiga bulan lalu.
Sementara, ayah tirinya, Bahtiar Sampu (34), juga merawat dua adik Nur Aisyah yang masih belia.
"Waktu ibunya pergi dia dirawat sama ayah tirinya, cuma saya kasihan karena ayah tirinya juga harus jaga dua anaknya yang masih kecil,"
"Jadi kami ambil Nur Aisyah, untuk tinggal bersama kami di Mandalan, Kecamatan Curio," kata pamannya, Gazali (28) kepada TribunEnrekang.com, Rabu (5/4/2017).
Menurut Gazali, Nur Aisyah sudah lima hari dirawat di RSU Massenrempulu dan baru pertama kali mendapat perawatan medis.
Dia menggunakan kartu indonesia sehat (KIS) bantuan dari pemrintah.
"Kata dokter Nur Aisyah mengidap Bronchopneumonia (infeksi pada paru) yang membuatnya sulit bernapas dan juga memiliki penyakit bawaan sejak lahir diperparah dengan malnutrisi," ujar Gazali.
Gazali berharap, Nur Aisyah bisa mendapatkan perawatan yang lebih intensip agar ponakannya tersebut bisa segera sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Nur Aisyah dirawat di kamar 201 ruang perawatan anak, RSU Massenrempulu Enrekang.
