Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kader Banser se-Intim Dilatih Jadi Pengusaha

Diyakini Banser akan jadi pegiat wiraswasta yang sangat membantu negara dalam bidang perekonomian

Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas
DOK TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
Anggota Barisan Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda Ansor di Makassar 

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) Gerakan Pemuda Ansor yang digelar di Balai Latihan Kerja dan Industri (BLKI) Kota Makassar memasuki hari kedua, Jumat (24/3/2017) kemarin.

Beberapa materi telah diberikan kepada ratusan peserta dari perwakilan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se-Indonesia Timur.

Di antaranya mengenai keamanan dan ketertiban masyarakat, kewirausahaan, dan teknologi informasi.

Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser, Alfa Isnaeni, menyatakan, Susbanpim adalah kegiatan pelatihan dan pendidikan Satkornas Banser sebagai jenjang kualifikasi kader dengan output untuk memegang komando teritorial Banser di wilayah atau daerah.

Baca: 1500 Kader Ansor Banser se Indonesia Apel Kebangsaan di Makassar

Baca: GP Ansor Sulsel Tuan Rumah Kaderisasi Banser Nasional, Apel Kebangsaan di TMP Panaikang

"Isu yang berkembang di luar sana bahwa Banser itu hanyalah alat pengamanan, kita jawab dengan kegiatan dan gerakan nyata salah satunya adalah dengan cara pandang dan implementasi kemandirian ekonomi atau kewirausahaan," jelas Alfa melalui rilis pengurus Banser Ansor Sulsel, Sabtu (25/3/2017).

Alfa berpandangan, Banser di daerahnya masing-masing tentu memiliki potensi ekonomi yang berbeda-beda. Melalui Susbanpim ini, kata Alfa, kader dipahamkan bagaimana cara mengelola potensi tersebut.

Kalau cara baca peluang ekonomi, menurut Alfa, dipahami dan jadi gerakan, maka diyakini Banser akan jadi pegiat wiraswasta yang sangat membantu negara dalam bidang perekonomian dan kemandirian kerja.

"Jadi desain besarnya adalah lahir wirausaha baru yang profesional dari Banser namun tetap menjaga mentalitas NKRI, Pancasilais, dan akidah ahlussunnah waljamaah. Itu kenapa diklat ini juga dimasukkan materi perekonomian," jelas Alfa.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved