Puluhan Tahun Nenek di Pinrang Ini Sebatangkara di Gubuk 2x2 Meter
"Lebih baik dalam keadaan seperti ini daripada numpang di rumah orang lain," tuturnya saat disambangi TribunPinrang.com
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNPINRANG.COM, MATTIRO SOMPE - I Mari (75), warga Kampung Baru, Desa Wae Tuoe, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, hidup sebatangkara di pesisir pantai.
Saban malam, dia berteman dingin angin laut.
Meringkuk dalam gubuk 2x2 meter persegi, berlantai dan berdinding bambu serta daun kelapa.
Sudah puluhan tahun I Mari melawan kerasnya hidup seorang diri.
Tak ada suami dan anak yang menemani.
"Lebih baik dalam keadaan seperti ini daripada numpang di rumah orang lain," tuturnya saat disambangi TribunPinrang.com, Rabu (8/3/2017) yang bertepatan Hari Perempuan Internasional.
Meski kediamannya tak layak huni, I Mari tak mau pindah ke tempat lain.
"Saya lebih baik di sini, sambil memelihara ayam," ujarnya.
I Mari mengakui, dirinya kerap kehabisan beras dan kadang tak makan.
"Saya cuma harap beras bantuan dari pemerintah, kalau itu habis yah biasa tidak makan," pungkasnya.
