Tangki SPBU Kota Maros Meledak
2 Korban Ledakan SPBU Maros Jalani Operasi Hari Ini
dr Asrul Mappiwali mengatakan dari keempat korban luka serius, ada dua yang dalam keadaan gawat.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Empat dari delapan korban ledakan tangki penyimpanan SPBU di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan menderita luka bakar cukup serius di atas 50 persen.
Keempat korban yaitu yaitu Abd Razak (44), Riko Tendean (40), Jamaluddin (30), dan A Makkulau (28), kini masih kritis dan dirawat intensif di ruang observasi bedah IGD Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Salah satu dokter bedah yang menangani korban, dr Asrul Mappiwali mengatakan dari keempat korban luka serius, ada dua yang dalam keadaan gawat.
Baca: Labfor Polda Sulsel Olah TKP SPBU Patung Kuda Maros
Baca: Empat Korban Ledakan SPBU Maros Masih Kritis di RS Wahidin
Baca: Pertamina: SPBU 74.905.15 Maros Ditutup Hingga Waktu Tak Terbatas
"Sementara yang gawat ada dua, yang pertama ini Pak Abdul Razak yang menderita luka bakar 90 persen grade 2A, yang kedua itu A Makkulau juga tetap grade 2A tapi lukanya sekitar 50 persen," kata Asrul saat ditemui di RS Wahidin, Rabu (8/2/2017).
Asrul mengatakan, tim dokter terlebih dulu mengutamakan korban yang menderita luka cukup parah ini.
"Kita utamakan dulu yang luas luka bakarnya 90 persen, kita akan debridement itu sekaligus dipasang alat bantu untuk mencegah trauma inhalasi atau gangguan pernapasan secara tiba-tiba," kata Asrul menjelaskan.
"Saat ini sementara dipersiapkan, dilengkapi dulu, tunggu hasil laboratoriumnya. 30 menit ke depan mau dioperasi dan dibersihkan lukanya," Asrul menambahkan.
Tim dokter akan membersihkan luka lalu memasang alat bantu napasnya.
"Kita cuci semua baru kita perban supaya tidak terjadi kerutan pada kulit-kulitnya," jelas dia.
Ia melanjutkan, dua korban lain pada prinsipnya mengalami luka yang sama, namun mereka utamakan yang mengalami 90 persen.
"Statusnya sama, sama-sama trauma inhalasi. Kita akan segera berikan debridement," tutup dia. (*)