Kejar Hujan, Drainase Underpass Dikebut

TRIBUN-TIMUR.COM - Megaproyek terowongan (underpass) Simpang 5 Mandai, perbatasan Makassar-Maros, terus dikebut.
Pihak kontraktor (kerja sama operasi) PT Adhi Karya & PT Wijaya Karya, hingga akhir bulan Februari 2017 ini, merampungkan dua paket sekaligus.

Satu paket konstruksi penggalian tanah terowongan dari sisi Makassar dan sisi Maros, juga bersamaan konstruksi minor, pembuatan drainase kota utama di dua sisi bahu underpass sepanjang 1,050 km ini.

“Instruksi mandor dan bos di site project, paket drainase dan galian terowongan ini harus selesai sebelum April. Pokoknya kita kejar musim hujan,” kata pria seorang buruh proyek drainase yang mengaku bernama Adi, kepada Tribun, Selasa (21/2) siang.

Proyek yang digagas sejak tahun 2012 ini lebih cepat dari target September 2017.

Namun, akhir Desember 2016 lalu, saat bertandang ke Makassar mendampingi Presiden Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono mengemukakan proyek lebih cepat lima bulan dari target awal.

Pembukaan underpass dijadwalkan akhir April 2017. Atau dua bulan sebelum puncak kepadatan lalulintas, Ramadan dan Idulfitri 1438 Hijriyah, Juni dan Juli 2017.

Sekadar diketahui, dari hasil survei otoritas perhubungan nasiona,2015 lalu menyebut ada sekitar 2,5 juta - 3 juta kendaraan setiap hari dari arah Makassar ke utara (13 kabupaten) dan Trans Sulawesi (5 provinsi; Sulut, Sultra, Sulbar, Gorontalo, dan Sulawesi Utara) menjadikan jalur simpang lima ini back bone ekonomi Sulawesi.

selengkapnya di edisi cetak hari ini